"dibalik diamku ada rasa ingin menginjak kepalamu"
Es batu, Kulkas, beruang kutub. panggilan istimewa itu diperuntukan kepada triple lelaki berjiwa dingin nan tampan hamatuliti yang sedang berduduk dihadapan Adinta saat ini
lengkap dengan wajah datar Arsalan, Ray, dan Brian kini kompak menyilangkan kedua tangan mereka didepan dada sembari bersender pada kursi kantin SMA Raflesia
"heran ya gue kenapa kalian bertiga kompak banget gitu dinginnya, nih ya kalo dicerita wattpad biasanya kan dalam tiap geng ada yang dingin ada juga yang humoris ada juga tuh yang pakboy. lah kalian? cuman Brian yang gak jomblo mana setia banget sama Ara" cerocos Adinta mencairkan suasana yang sedikit mencekam
"kegantengan kalian tu kayak mubajir tau gak karna muka datar cem tanah kubur-"
"ga usah ngalihin pembicaraan" ucap Brian memotong kalimat tak berguna Adinta
"jadi kamu jalan sama Adinta atau sendiri?" lanjut Brian mensidang gadisnya yang kini tengah tertunduk memilin baju seragamnya
"sama Adinta" jawab Tamara dengan pelan, ia tak menaikkan wajahnya sedikitpun karna takut dengan wajah menyeramkan ke tiga pria dihadapannya saat ini
"HEH! kalo mau mati jangan ajak-ajak anjir gue belum kawin sialan" sentak Adinta tak terima dirinya disangkut pautkan dengan kehidupan rumah tangga Brian dan Tamara
dengan gerakan cepat Brian menarik tangan Tamara dan membawanya pergi begitu saja, dan berakhir dengan Adinta yang saat ini ditinggal bersama dua jelmaan es batu kutub selatan
"Ray soto ayam gapake bawang goreng daun sop ya" pinta Adinta kala Ray berdiri untuk memesan makanan
" lo Ar?" Arsalan mengangkat sebelah alisnya, Ray yang melihat respon Arsalan sontak ia pun mengikutinya dengan mengangkat sebelah alisnya juga. gininih kalo es batu mainnya sama kulkas freezer
"samain aja"
"ck, lo mau disamain sama siapa? gue pesen pek empek Adinta soto"
"mie pangsit"
"bego" Adinta menjitak kepala Arsalan yang langsung dihadiahi tatapan mematikan dari Arsalan dan sesisi kantin pun kini tengah terperangah kaget melihat aksi yang dilakukan Adinta, karna hanya Adinta yang berani memberikan kekerasan kepada Arsalan disaat yang lain memberikan kelembutan
Ray hanya memutar bola matanya malas lalu berjalan kearah penjual makanan di kantin tersebut, sebenarnya ia bisa saja berteriak memanggil mang Aceng untuk memesan tapi dirinya tak pernah mau karna berteriak kepada yang lebih tua adalah suatu etika yang sangat tidak sopan menurutnya. idaman sekali bunda bismillah kawinin Ray
sadar dirinya menjadi pusat perhatian Adinta mengeluarkan handphonenya untuk menghindari tatapan intimidasi dari para siswa dan tatapan tajam dari Arsalan
Adinta memainkan game Happy pet story dengan fokus seakan-akan itu adalah sebuah game peperangan. Arsalan hanya menggeleng kecil kala melihat wajah sok serius Adinta, bibirnya mengerucut, alisnya terpaut, matanya menipis terlihat sedikit menggemaskan menurut Arsalan. sedikit!
Ray datang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk mereka bertiga, mereka menyantap makanan itu dalam diam sampai ada sebuah notif berasal dari handphone Adinta
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINTA
Teen Fiction"itu cowok lo selingkuh, sekarang lo mau kita bantu apa? mau bantu labrak ceweknya? atau apa? kita siap bantu lo" "alay gak sih kalo mainnya begitu. Kalau dia selingkuh ya udah tinggal putusin lah! Kan berarti dia bukan yang terbaik buat gue. udah c...