chapter 8

8.9K 1.1K 208
                                    

"banyak yang mengatakan mencintai wanita itu sangat menyiksa, tapi sebenarnya yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak menyukaimu"





Ketosnya memasuki mobil dengan muka masam lalu memberikan totebag yang berisi susu kepada Adinta

"waaah banyaaak" dengan mata Adinta berbinar melihat isi totebag yang dipenuhi susu kesukaannya

"bocil" ejek Ketos sedikit kesal baru kali ini ada yang berani membuatnya malu ditempat umum

"makasiiiii kak Ragaaaa Ketos terdebes memang tau aja stok saya udah abiss"

"hm" sahutnya menyenderkan kepalanya dibahu Adinta dengan wajah yang menunduk dan tangan dilipat menyilang depan dada. dirinya sedang meredakan emosi dan malu yang datang bersamaan tadi

sedangkan, Adinta sibuk memakan burgernya sambil sesekali ia menyedot susu full creamnya, tak lama burger dan susunya habis menyisakan kentang goreng yang berada di tengah tengah mereka

"kakak gak beli minum tadi" tanya Adinta yang dijawab gelengan

"coba deh rasain ini enak looh" Adinta menyodorkan susu baru yang dirinya buka namun belum menyedotnya. namun hanya gelengan kepala lagi sebagai jawabannya

"ish dikiiit ajaaa rasain duluuu" Adinta masih bersikeras menyodorkan sedotan susu itu ke wajah Raga sedikit kesulitan memang karena Ketosnya ini menunduk

Raga menghela nafas lalu bangun dan menegakkan kembali tubuhnya, Adinta kembali menyodorkan susu tadi akhirnya dituruti oleh Ketosnya itu

"hambar Tataa" wajah Raga mendelik saat meminum sedikit susu yang disodorkan

Adinta terdiam sambil menatap mata Raga, dirinya terkejut mendengar panggilan dari sang Ketos

cup













bibir Raga menempel pada bibir Adinta, ah ralat. bukan hanya menempel namun juga melumat dan menghisapnya dengan lembut, tangannya menarik tengkuk Adinta agar leluasa bermain pada bibir Adinta

Adinta hanya berdiam diri tak membalas ciuman Raga. merasa ciumannya tak dibalas Raga melepaskan pagutannya pada bibir Adinta dan kembali menatap mata Adinta dari dekat

"kok yang ini manis yang?" ucapnya sambil tersenyum lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Adinta, ia menurunkan rem tangan mobilnya dan melajukan mobilnya mengantar Adinta pulang

sedangkan, Adinta masih terpatung ditempatnya ada dua hal yang yang membuatnya terkejut bukan main saat ini

pertama, ciuman secara tiba tiba dari pacarnya sekarang

kedua, panggilan "Tata" yang disebutkan oleh Raga tadi hanya Alan yang mengetahui dan memanggilnya dengan nama itu selain alm. abangnya

Adinta menyenderkan tubuhnya seraya memakan perlahan kentang goreng yang dibelikan oleh Raga











Mobil Raga berhenti tepat didepan pagar hitam rumah Adinta, Adinta segera keluar mobil dengan menenteng totebag berwarna merah berisi susu. sedangkan, Raga keluar lalu membuka pintu penumpang dibelakang untuk mengambil sekantong kresek besar kripik yang tadi dibeli Adinta

"sini" Adinta mengambil sekantong kripik dari tangan Raga, kini kedua tangannya dipenuhi oleh oleh dari perjalanan pertama mereka

"deketan sini" Adinta maju beberapa langkah menuruti

cup

satu kecupan didahi Adinta "jangan begadang, aku pulang dulu gih masuk" rambut Adinta dielus pelan dan tak berlangsung lama

ADINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang