"banyak yang mengatakan mencintai wanita itu sangat menyiksa, tapi sebenarnya yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak menyukaimu"
Ketosnya memasuki mobil dengan muka masam lalu memberikan totebag yang berisi susu kepada Adinta
"waaah banyaaak" dengan mata Adinta berbinar melihat isi totebag yang dipenuhi susu kesukaannya
"bocil" ejek Ketos sedikit kesal baru kali ini ada yang berani membuatnya malu ditempat umum
"makasiiiii kak Ragaaaa Ketos terdebes memang tau aja stok saya udah abiss"
"hm" sahutnya menyenderkan kepalanya dibahu Adinta dengan wajah yang menunduk dan tangan dilipat menyilang depan dada. dirinya sedang meredakan emosi dan malu yang datang bersamaan tadi
sedangkan, Adinta sibuk memakan burgernya sambil sesekali ia menyedot susu full creamnya, tak lama burger dan susunya habis menyisakan kentang goreng yang berada di tengah tengah mereka
"kakak gak beli minum tadi" tanya Adinta yang dijawab gelengan
"coba deh rasain ini enak looh" Adinta menyodorkan susu baru yang dirinya buka namun belum menyedotnya. namun hanya gelengan kepala lagi sebagai jawabannya
"ish dikiiit ajaaa rasain duluuu" Adinta masih bersikeras menyodorkan sedotan susu itu ke wajah Raga sedikit kesulitan memang karena Ketosnya ini menunduk
Raga menghela nafas lalu bangun dan menegakkan kembali tubuhnya, Adinta kembali menyodorkan susu tadi akhirnya dituruti oleh Ketosnya itu
"hambar Tataa" wajah Raga mendelik saat meminum sedikit susu yang disodorkan
Adinta terdiam sambil menatap mata Raga, dirinya terkejut mendengar panggilan dari sang Ketos
cup
bibir Raga menempel pada bibir Adinta, ah ralat. bukan hanya menempel namun juga melumat dan menghisapnya dengan lembut, tangannya menarik tengkuk Adinta agar leluasa bermain pada bibir Adinta
Adinta hanya berdiam diri tak membalas ciuman Raga. merasa ciumannya tak dibalas Raga melepaskan pagutannya pada bibir Adinta dan kembali menatap mata Adinta dari dekat
"kok yang ini manis yang?" ucapnya sambil tersenyum lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Adinta, ia menurunkan rem tangan mobilnya dan melajukan mobilnya mengantar Adinta pulang
sedangkan, Adinta masih terpatung ditempatnya ada dua hal yang yang membuatnya terkejut bukan main saat ini
pertama, ciuman secara tiba tiba dari pacarnya sekarang
kedua, panggilan "Tata" yang disebutkan oleh Raga tadi hanya Alan yang mengetahui dan memanggilnya dengan nama itu selain alm. abangnya
Adinta menyenderkan tubuhnya seraya memakan perlahan kentang goreng yang dibelikan oleh Raga
Mobil Raga berhenti tepat didepan pagar hitam rumah Adinta, Adinta segera keluar mobil dengan menenteng totebag berwarna merah berisi susu. sedangkan, Raga keluar lalu membuka pintu penumpang dibelakang untuk mengambil sekantong kresek besar kripik yang tadi dibeli Adinta
"sini" Adinta mengambil sekantong kripik dari tangan Raga, kini kedua tangannya dipenuhi oleh oleh dari perjalanan pertama mereka
"deketan sini" Adinta maju beberapa langkah menuruti
cup
satu kecupan didahi Adinta "jangan begadang, aku pulang dulu gih masuk" rambut Adinta dielus pelan dan tak berlangsung lama
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINTA
Teen Fiction"itu cowok lo selingkuh, sekarang lo mau kita bantu apa? mau bantu labrak ceweknya? atau apa? kita siap bantu lo" "alay gak sih kalo mainnya begitu. Kalau dia selingkuh ya udah tinggal putusin lah! Kan berarti dia bukan yang terbaik buat gue. udah c...