chapter 18

8.8K 1.1K 122
                                    

"sebelum perbaiki wajahmu perbaiki kepribadian burukmu terlebih dahulu"


Bu Fitri alias wali kelas Adinta yang mengajar pelajaran Fisika saat ini sedang  berjalan memasuki kelas Adinta dengan seorang siswa perempuan baru yang mengekor dibelakangnya

"Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatu" salam Bu Fitri

"waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatu" jawab para murid serentak

"hari ini kalian kedatangan teman baru, perkenalkan dirimu nak"

"hai semua kenalin gue Felysia Inez Gianina panggil aja Fely, gue harap kita semua bisa jadi teman baik terima kasiih" Fely atau sang murid baru itu menaruh anak rambut di belakang telinganya sembari tersenyum lugu

Adinta yang sedari tadi sibuk  bersenda gurau dengan Adit kini menatap datar kearah Fely tubuhnya menegang. Fely yang tadinya sedang tersenyum sembari menatap satu-satu para penghuni yang akan menemaninya selama di kelas itu terhenti saat melihat Adinta

kini mereka saling melempar tatapan yang sulit diartikan, Fely dengan smirknya sedangkan Adinta dengan wajah datar

"yaudah Fely kamu duduk disebelah Novi yang itu yang dipinggir baris ke tiga" Fely pun berjalan dan duduk dibangku kosong samping Novi

"hai" sapanya namun tak mendapatkan jawaban dari Novi yang berjuluk esnya mipa 1

setelah sesi perkenalan proses belajar mengajar pun dimulai. Adinta yang biasanya bersemangat dalam pelajaran hitung menghitung kini hanya berdiam diri dikursinya menatap kosong kedepan

bel istirahat berbunyi Adinta bergegas keluar kelas dan berjalan kearah kantin tadi pagi dirinya belum sarapan, ia duduk disebelah Tamara dan berhadapan dengan Azura. mereka hanya duduk bertiga entah kemana bucinan Tamara itu berserta para curutnya

Tamara dan Azura mengobrol sesekali memakan batagor mereka lain halnya dengan Adinta yang kini hanya memilih diam, cukup aneh sebenarnya anak yang biasanya pencicilan dan cerewet itu kini diam tak banyak omong

"hai, gue boleh gabungkan?" Fely datang dengan mangkok berisi bakso ditangannya

"oh boleh kok duduk aja" jawab Tamara menghentikan obrolannya dengan Azura

"gue gak pernah liat lo, anak baru?" tanya Azura sambil menyuapkan batagor kemulutnya

"iya, biasalah bokap pindah tempat dinas" Azura mengangguk-anggukan kepalanya dan kembali memakan batagor yang tersisa beberapa suap

"oh iya kita belum kenalan, gue Fely" ucapnya memperkenalkan diri

"gue Azura panggil aja Ura"

"gue Tamara panggil aja Ara"

"gilaaa nama panggilan kalian hampir sama ya Ra Ra gitu" ujar Fely

mereka bertiga kini menatap Adinta menunggu gadis itu memperkenalkan diri

"gue Adinta"

"Adinta cantik banget si body lo goals banget Din gue jadi iri" ucap Fely menilai tubuh Adinta

"oh iya nama lo kek mirip orang yang gue kenal loh lo lulusan SMP Antariksa bukan si?" tanyanya dengan senyuman miring yang tak disadari oleh Tamara dan Azura

"gue homeschooling" jawab Adinta, dirinya tak berbohong bukan? setelah kejadian yang membuatnya trauma Adinta lebih memilih homeschooling

"ekhem. oh kirain SMP Antariksa" Fely berdehem malu

mereka makan dengan hening dalam rasa sedikit canggung seperti ini biasanya Adinta akan mencairkan suasana namun tidak untuk kali i i gadis itu justru berdiri menghentikan acara makannya

"biasa" paham dengan maksud Adinta Tamara maupun Azura hanya menganggukan kepala pelan

"loh Adinta mau kemana?" tanya Fely pada Tamara dan Azura

"perpus" jawab Azura berbohong padahal Adinta pasti keruang osis untuk menemui Raga

Adinta berjalan dikoridor menuju ruang ketua osis sambil bermain hanphonenya. gadis itu sedang membuka aplikasi whatssapp untuk mengabari Raga bahwa dirinya akan ke sana

Adinta memasuki ruangan Raga dan mengunci pintu ruangan tersebut lalu berlari kecil menuju Raga yang sedang duduk di kursi belakang meja jabatannya

Gadis itu langsung naik kepangkuan Raga lalu memeluk lelaki itu dengan erat. Raga yang kaget dengan sikap Adinta pun reflek memegangi pinggang Adinta agar gadisnya itu tak jatuh

"kenapa sayang hm?" tanyanya sembari mengusap punggung Adinta yang dijawabi dengan gelengan kecil

Adinta memejamkan matanya diceruk leher Raga ini salah satu cara self healingnya saat dilanda panik attack. ayo kuat Adinta lo ga boleh takut ayo lawan! permainan bakal dimulai dan lo gak boleh lemah! ucapnya dalam hati

Gadis itu menghela nafasnya panjang lalu melepaskan pelukan mereka dan turun dari pangkuan Raga

"mau kemana?" tanya Raga lagi dengan wajah bingungnya, bingung dengan sifat aneh Adinta hari ini ya walaupun selalu aneh sih dia

"pipis" cewek itu membuka kuncian pintu lalu berjalan menuju toilet siswa

mencuci tangan setelah membuang air kecil salah satu bilik dibelakangnya terbuka Adinta dapat melihat dari pantulan cermin bahwa Fely lah yang keluar dari bilik itu

Fely berdiri disamping Adinta lalu ikut mencuci tangannya seraya berkata

"lo fikir gue sebodoh itu percaya omongan lo?" ucapnya sambil menyeringai

Adinta berbalik menghadapkan tubuhnya pada Fely lalu melipat kedua tangannya didepan dada

"hai T u l a n g ketemu lagi kita"  Fely melambaikan tangannya kecil dengan tersenyum puas

"T U L A N G" Fely menepuk kecil pipi Adinta yang langsung ditepis kasar oleh gadis itu

"woaaah udah berani ngelawan doong udah gak jadi penakut lagi ya T u l a n g?" murid baru yang bernama Fely itu tertawa puas saat menekan kata Tulang

Adinta memutar matanya lalu dengan cepat gadis itu menarik dasi yang melilit pada leher Fely sehingga gadis itu terbatuk karna merasa tercekik

"iya gue udah gak takut jadi sebaiknya lo ga usah macem-macem! karna diamnya gue adalah bencana!" ucap Adinta dengan penuh penekanan

gadis itu melepaskan tarikan kuatnya pada dasi Fely lalu berjalan keluar meninggalkan Fely yang kini terbatuk batuk memegangi lehernya

"uhuk huk sial!"


















permainan dimulai





-------------------

Huwaaaaaa Lala kembaliii🧚‍♀

kira-kira ada apa ya antara Fely dan Adinta??

part inti baru aja dimulai
kalian siap??

makasih yang udah votale dan coment  makasih juga yang udah semangatin dan ngingetin Lala untuk terus up🧚‍♀


ADINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang