chapter 17

7.6K 1K 73
                                    

"pelangi mengajarkan saya bahwa yang indah tidak selalu ada setiap saat, dan begitu pun kebahagiaan belum tentu ada 

"Papa pulang cepet katanya demi ketemu kamu"  ucap Raga sambil memakaikan seatbelt Adinta yang saat ini sibuk memainkan ponselnya. mendengar ucapan Raga gadis itu spontan menolehkan kepalanya 

"Papa kamu gak galak kan?" tanya Adinta sembari menaruh ponselnya pada saku rok sekolah 

"galak banget malah" jawab Raga yang mebuat gadis yang duduk disebelahnya ini menengok dengan bibir bawah yang tergigit dan mata yang memelas

"Papa kamu suka apa?" kedua tangan Adinta memegang lengan berotot Raga yang sedang menyetir meninggalkan parkiran sekolah yang telah sepi

"Bunda"

"ish bukan maksudnya tuh suka makanan apa?"

"makanan yang dimasak Bunda" 

BUGH

lengan Raga ditabok dengan kuat oleh Adinta yang kini sedang memanyunkkan bibirnya. tangannya bergerak mengikat rambutnya karena gerah entah berapa banyak setan yang berada ditubuh Ketua osis itu hingga sering mengeluarkan hawa panas

Raga tertawa sambil memusut pelan lengan yang tadi di pukul oleh kekasihnya. tangan yang ia pakai untuk memusut tadi Raga ulurkan untuk mencubit pipi Adinta gemas namun langsung ditepis

"nda usah pegang-pegang!" selesai mengikat rambutnya menjadi ekor kuda Adinta menutup matanya berusaha tidur saja daripada meladeni Raga yang dalam mode jahil

sebelum menutup mata Adinta menyalakan musik yang memutarkan lagu to the bone dari pamungkas

menutup mata dengan tangan menyilang bersiap ingin tidur, namun baru saja ingin terlelap suara Raga yang bernyanyi tiba-tiba mengkagetkan gadis itu

"LOVE ME LONG I'M ROLLIN" Ketos itu sengaja menyaringkan suaranya

"RAGA IH"

BUGH

BUGH

BUGH

tangan putih bersih itu memukuli tubuh Raga yang sedang menyetir

"eh iya ampun-ampun sakit sayang ya allah"

"Lo ya yang mulai duluan ga usah bawa-bawa tuhan deh!"

cup

satu kecupan singkat menghampiri bibir Adinta

"kok jadi sering pake Gue Lo hm?" Tanya Raga yang saat ini kembali kekursinya lalu mematikan mesin mobil ternyata mereka sudah sampai rupanya

cowok itu langsung keluar dari mobil tanpa menunggu Adinta yang sedang memanyunkan bibirnya. kurang lama:( . eh!

"Assalamualaikum" salam Adinta ketika memasuki rumah berbeda dengan Raga yang langsung nyelonong masuk ke kamarnya

"waalaikimussalam warohmatullah eh udah datang" Adinta menyalimi Bunda Raga yang menghampiri Adinta dan menarik tangan perempuan itu ke arah sofa yang terdapat lelaki paruh baya yang sepertinya Papa Raga

"Adinta ini Papa Raga, Papa ini Adinta yang sering Bunda ceritain ituloh" Adinta memajukan tubuhnya lalu menyalimi Papa Raga

"duduk nak" kedua perempuan itu duduk disofa bersebrangan

"Bunda kedapur dulu ya bikinin Kopi buat Papa Raga" Bunda Raga berdiri lalu berjalan ke arah dapur meninggalkan suaminya dengan kekasih Raga itu

"umm Om beneran pulang cepet karna saya?" ucap Adinta memulai percakapan

ADINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang