Seorang pemuda berparas cantik mendatangi sebuah kantor agen tua yang terlihat cukup kusam dan kurang menyakinkan yang terdapat di dalam sebuah gang kecil yang gelap dan sepi.
Kurapika : Dou iu koto ka?! (Apa maksudmu?!)
Wanita : Kau bisa menemukan agen ini sendirian, kau itu pasti sangatlah jeli dan pintar. Tapi aku tidak bisa menerimamu sebagai dari klein kami. Aku juga tidak perduli terhadap kurang pengalaman bekerja karena boss kami tidak perduli terhadap orang perdalaman. Tapi kau itu tidak hanya kurang pengalaman, kau bahkan belum memenuhi syarat utamanya.
Kurapika : Dou iu imi da?! (Apa maksudnya?!) Tadi kan sudah kubilang aku ini sudah punya lisensi Hunter! Kalau kau tidak percaya, aku ada buktinya kok...
Kurapika mengeluarkan sebuah kartu lisensi Hunter dan menunjukkannya ke wanita itu.
Wanita : Bukan, bukan itu. Aku tidak meragukan kalau kau itu seorang Hunter, tapi ujianmu masih belum berakhir. Hanya melihatmu saja aku sudah tahu (tersenyum meremehkan)
Kurapika : Apa? (tersentak kaget)
Wanita : Coba lihat disampingku ini...
Wanita itu menunjuk ke arah sampingnya dengan jari telunjuknya. Dia mengeluarkan sebuah aura Nennya.
Wanita : Apa yang kau lihat? Kau lihat sesuatu yang berada disampingku, tidak? Kau tidak melihat apapun, bukan?
Kurapika : Hah?
Kurapika kebingungan, dia menajamkan penglihatan sampai menyipitkan matanya tapi dia tidak bisa melihat apapun di sana meskipun dia bisa merasakan ada sesuatu yang ganjil disamping wanita itu.
Wanita : Nah, kalau begitu kembali lagilah ke sini, jika kau sudah bisa melihatnya. Itulah syarat utamanya.
Kurapika pun keluar dari kantor agen itu. Dia berjalan sambil berpikir keras, dia tidak mengerti sama sekali dengan perkataan wanita itu. Kurapika terus berjalan tanpa melihat ke sekelilingnya.
Bagaikan sebuah takdir yang tidak terduga, tiba-tiba dia bertemu dengan seorang pria berpenampilan cukup kucel yang berusia sekitar 40 tahunan. Pada saat Kurapika melewatinya, pria itu berhenti melangkah dan menoleh ke belakang.
Setelah berjalan cukup jauh, Kurapika menyadari ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Dia pun menghentikan langkah kakinya. Seseorang itu juga ikut menghentikan langkah kakinya.
Untuk memastikan, Kurapika menajamkan indra pendengarannya. Setelah merasa cukup yakin, dia pun menoleh untuk melihat siapa.
Meskipun tidak bisa melihatnya, dia bisa merasakan ada sesuatu yang semakin mendekat ke arahnya. Dia langsung memiringkan kepalanya ke samping untuk menghindari sesuatu yang seperti sebuah peluru.
Peluru itu langsung mengenai sebuah batang pohon besar yang berada dibelakangnya dan batang pohon tersebut pun langsung hancur dan berlubang sangat besar.
Pria : Kau tidak bisa melihatnya tapi kau bisa merasakannya ya.
Muncul seorang pria dihadapan Kurapika. Pria itu berjalan santai mendekati Kurapika sambil menunjukkan sebuah kartu lisensi Hunter yang dia curi dari sakunya Kurapika.
Kurapika langsung terkejut dan meraba-raba sakunya. Kurapika berteriak menyuruh pria itu mengembalikan kartu lisensi Hunternya. Pria itu berkata, "Apa seorang pemula yang tidak tahu apa-apa mengenai Nen bisa mengalahkanku?"
Pria itu sengaja memancing emosinya Kurapika. Kurapika yang terpancing pun langsung mengeluarkan senjata kayunya dan memasangkan kuda-kuda bertarung. Pria itu tersenyum meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...