52 - Kerja Sama x Gelombang x Badai Besar Part 3

1.9K 333 30
                                    

Setelah berdiskusi panjang dan menghabiskan beberapa jam, semua peserta ujian sibuk untuk mencari cara bagaimana supaya bisa menggerakkan kapal perang besar ini dan segera meninggalkan pulau sebelum badai besar itu datang.

Matahari semakin terik, beberapa peserta ujian yang menolak ikut bekerja sama melakukan aktivitas pribadi mereka masing-masing. Dan masih terlihat beberapa peserta yang tadi berhasil dikelabuhi oleh Tonpa sedang memperbaiki perahu boat. Sedangkan Leorio yang berdiri di dek kapal bagian bawah melihat lurus ke arah lautan.

Leorio : Sudah lewat berapa jam ya semenjak kita berdiskusi itu? Apa benar akan terjadi badai besar? Padahal lautnya begitu tenang sekali.

Leorio merasa panasnya terik matahari. Dia mengangkat tinggi tangannya untuk menutup wajahnya yang terkena sinar matahari.

Leorio : Matahari juga sudah semakin tinggi tapi kita masih belum menemukan petunjuk atau cara untuk menggerakkan kapal ini. Keterlaluan sekali kakek dan nenek itu pergi meninggalkan kami tanpa petunjuk apapun, pengelolah hotel macam apa itu! (mengeluh dengan kesal)

Tiba-tiba Ponzu berteriak. Seluruh peserta ujian melihat ke arah Ponzu.

Ponzu : Hei, kalian lihat ke sini! Kami menemukan radio!

Beberapa dari mereka mengikuti Ponzu dan sekarang mereka berada di sebuah ruangan mesin kontrol dan di ruangan tersebut terdapat radio sebagai alat komunikasi yang biasanya digunakan oleh para Nahkoda.

Terlihat Pokkle sedang mengotak-atik serta memutar-mutar tombol radio untuk mencari signal gelombang.

Gon : Apa itu rusak?

Pokkle : Tidak. Alat komunikasinya tidak rusak.

Ponzu : Hanya saja tanpa sebab yang jelas, dari tadi saat Pokkle mencari di gelombang mana pun tidak terdengar apa pun.

Leorio : Apa? Kalau begitu...

Pokkle membalikkan tubuhnya dan melihat ke arah Leorio.

Pokkle : Kita tidak bisa berkomunikasi ke mana pun.

Lucia : Tentu saja karena ini adalah pulau terpencil yang khusus dibuat untuk ujian, dan disekitar pulau ini tidak ada apa pun kecuali kapal karam.

Pokkle : Aku setuju. Kalau seperti ini keadaannya, bisa dibilang kita semua ini sedang terdampar.

Hanzo : Tapi bisakah kau mencobanya lagi lebih lama?

Pokkle : Baiklah, akan kucoba.

Kurapika : Kalau menemukan sesuatu yang aneh, segera beritahu kami ya. Sekecil apapun itu.

Pokkle : Baik, aku mengerti.

Pokkle terus mencari gelombang suara dari alat radio komunikasi dan dibantu oleh Ponzu. Geretta yang melihat tidak menemukan titik terang memutuskan untuk keluar dalam keadaan diam. Tiba-tiba Gon mendengar sesuatu dari kejauhan.

Gon : Eh? Apa kau tidak mendengar ada suara bunyi aneh barusan, Killua?

Killua : Suara bunyi aneh? Tidak. Tidak terdengar apa pun.

Gon : Begitu? (Aneh banget. Meskipun samar-samar, aku seperti mendengar ada suara angin. Apa cuma perasaanku saja ya?)

Lucia yang bisa mendengar isi hatinya Gon pun memejamkan matanya lalu mencoba fokus.

Lucia : (Aku tidak mendengar ada suara apa pun tapi perasaanku tidak enak, sepertinya badainya sudah semakin mendekat.)

Hanzo : Diam begini pun tidak ada gunanya. Bagaimana kalau kita berpencar sekali lagi dan mencari petunjuk? Terus 30 menit lagi kita berkumpul di anjungan ya.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang