Menchi : Benar juga... Lalu tantangan yang barunya adalah telur rebus!
Para peserta tersentak dan mulai ribut kembali.
Peserta lain : Telur rebus?!
Lucia : Yappari! (Seperti dugaanku!) *tersenyum*
Menchi : Hee, sepertinya kau tahu sesuatu, peserta nomor 100?
Lucia : Begitu, lah (tersenyum) Menchi-san, boleh aku ikut serta juga?
Menchi : Tentu saja! *tersenyum* (Anak ini sungguh sesuatu...) Ketua, bisakah anda mengantar kami ke gunung Mafuta dengan menggunakan pesawat balon udara anda? (menunjuk pesawat balon udaranya Netero)
Netero : Gunung Mafuta, ya? Aku mengerti. Tentu saja boleh.
***********************************
Beberapa menit kemudian, mereka semua tiba di gunung Mafuta dan mendarat di atas gunung lalu semua peserta ujian turun dari pesawat balon udara.
Gunung Mafuta terbelah menjadi dua sisi sehingga terdapat jarak yang cukup jauh dengan gunung yang satunya lagi dan di setiap kedua gunung tersebut terdapat sudut yang di tengah-tengahnya ada lubang yang sangat dalam dan curam yang di apit oleh ke dua gunung Mafuta itu. Di paling bawah lubang ada air yang mengalir sangat deras dan cepat yang terhubung ke lautan yang luas. Semua peserta ujian melihat ke arah bawah jurang.
Menchi : Sekarang, semuanya... Lihatlah ke bawah sana.
Todo : A-apa itu?
Menchi : Itu jaring burung Kumowashi.
Ada banyak jaring yang panjang dan tebal seperti jaring laba-laba, jaring itu tertempel sangat kuat pada ke dua dinding gunung.
Gon : Mereka membuat sarang di bawah sana?
Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang dan kuat dari arah bawah sana, sehingga membuat Todo ketakutan dan refleks mundur beberapa langkah ke belakang. Todo terduduk di atas tanah.
Todo : Hiiii...
Menchi : Lihatlah di bawah jaring itu.
Gon : Itu...
Di setiap tengah-tengah jaring terdapat banyak telur dari burung Kumowashi yang tergantung di jaring tersebut.
Lucia : Telur?
Menchi : Benar. Itu semua adalah telur burung Kumowashi.
Netero tiba-tiba menjelaskan telur dari burung Kumowashi, semua peserta mendengarkan dengan sesakma.
Netero : Kumowashi membangun sarang jauh di dalam jurang untuk melindungi telur mereka dari pemangsa. Menjadikan telur ini, satu dari bahan makanan yang paling sulit di cari. Telur ini juga dikenal dengan nama telur impian.
Todo : Tu-tunggu dulu... Jangan bilang kalau...
Menchi : Tentu saja aku akan melakukannya.
Todo : Eh?! (terkejut)
Menchi langsung terjun ke dalam jurang tersebut. Lalu memegang jaringnya dengan kedua tangan, sekarang Menchi tergantung di atas jaring seperti para pemain akrobat.
Semua peserta ujian termasuk Todo dan Hanzo yang meremehkan Hunter citarasa langsung berteriak kaget kecuali Lucia, Gon, dan lainnya.
Semua peserta : Uwaaaa!!!
Menchi masih tergantung di atas jaring dan masih belum turun mengambil telur. Dia menunggu waktu yang tepat untuk mengambil telur. Menchi menghela nafas.
Gon : Kenapa Menchi-san belum mengambil telurnya?
Lucia : Dia sedang menunggu (tersenyum)
Gon : Menunggu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...