-18.45 p.m.-
Ryodan bersama dengan kedua sandera mereka sedang menuju ke hotel. Mereka berjalan menyeberangi zebra cross yang di penuhi orang lain yang juga sedang menyeberangi zebra cross. Baik Gon maupun Killua hanya diam mengikuti Ryodan. Mereka sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.
Gon : (Bagaimana sekarang? Kalau sudah tertangkap begini, tidak ada gunanya lagi untuk menangkap Pakunoda.)
Killua : (Dengan keadaan sekarang, jika aku jadi Kurapika, aku akan merubah target. Jika aku ingin menghancurkan Ryodan, aku akan mengincar bossnya. Lalu aku juga tidak perlu terlalu khawatir karena Senritsu pasti akan memberitahu Kurapika mengenai di mana kita akan di bawa pergi.)
Di balik ekspresi wajahnya yang datar dan sikapnya yang tenang, Lucia tersenyum. Dengan jarak beberapa meter dari belakang yang cukup jauh, dia menyadari keberadaan Kurapika yang menyamar sebagai orang lain bersama dengan Senritsu sedang mengikuti mereka.
Tidak lama kemudian, Chrollo dan lainnya tiba di hotel. Pintu lobby terbuka. Ryodan memasuki lobby hotel. Leorio yang sudah tiba duluan sedang berpura-pura menjadi tamu dan duduk santai di sofa sambil membaca koran supaya bisa menutupi wajahnya.
Suasana tegang mengelilinginya. Dari balik koran, dia sedikit tersentak kaget karena melihat Killua dan Gon telah di tahan oleh Ryodan. Nobunaga yang sejak tadi menunggu menyambut kedatangan Chrollo.
Nobunaga : Oh, boss! Kau akhirnya tiba!
Chrollo : Apa menemukan target?
Pakunoda : Tidak.
Chrollo : Baiklah. Kita tinggal menunggu Phinks dan lainnya di sini.
Chrollo dan Shizuku bersandar di pilar dinding besar yang menghadap ke arah tangga lobby. Machi yang membawa Gon berdiri beberapa meter di depan Leorio yang sedang duduk santai di sofa. Sedangkan Killua yang dibawa oleh Lucia berdiri di samping Machi. Pakunoda berjalan mendekati Machi dan Lucia.
Pakunoda : Kalian tertangkap lagi bocah?
Mendengar pertanyaan Pakunoda, Nobunaga langsung tersadar dengan keberadaan Killua dan Gon, seketika itu juga wajahnya menjadi cerah. Dia langsung mendatangi mereka.
Nobunaga : Oh! Apa ini?! Kalian berdua ditangkap lagi?! Hehe (menyeringai lebar)
Killua : Ew...
Setelah itu, Killua langsung memalingkan wajahnya ke arah samping. Gon hanya menatap lurus tanpa ekspresi ke arah depan.
Nobunaga : Aku mengerti sekarang. Kalian pasti sudah berubah pikiran dan ingin bergabung dengan Ryodan ya? (tersenyum percaya diri)
Killua : Tidak. Uang hadiah kepalamu itu telah dibatalkan. Tapi kita tidak tahu. Lalu aku bertujuan menemui Luci dan mengajaknya pulang. Itu saja.
Sekilas Nobunaga melirik ke arah Lucia yang sedang sibuk melihat ke kantongan kertasnya.
Nobunaga : Jadi, kalian yang mengikuti kita dari belakang itu? Boleh juga kemampuanmu itu! Hehe... Tapi lagi-lagi kau kalah dipermainan mengejar! Menyedihkan! Tapi itu namanya nasib! (menyeringai lebar)
Nobunaga berjongkok sambil menepuk kepala Killua dan Gon. Lucia yang merasa jengkel dengan semua perkataan dan perlakukan Nobunaga terhadap Killua dan Gon sengaja bersuara dengan keras supaya perkataan Nobunaga teralihkan.
Lucia : Paku, Paku! Lihat aku membeli banyak kue kesukaanmu!
Pakunoda : Oh, kue apa?
Nobunaga sedikit tersinggung dengan tindakan sikap Lucia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...