Pakunoda, Gon dan Killua tiba di bandara Lingon tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan. Mereka bertiga langsung berjalan menuju ke landasan pertama tempat pesawat diparkirkan.
Terlihat ada sebuah pesawat balon udara yang sedang menunggu kedatangan mereka atas perintah dari Kurapika. Dari atas dengan pesawat yang berbeda, Kurapika, Senritsu dan Leorio mengawasi mereka.
Senritsu : Seperti janjinya, hanya mereka bertiga.
Kurapika : Masih belum, kita tidak tahu sampai pesawatnya lepas landas. Tetaplah berjaga-jaga. Perhatikan semua sudut.
Leorio : Serahkan saja padaku.
Dari dalam pesawat, Leorio melihat ke sekitaran bandara. Tiba-tiba dari kejauhan tampak seseorang yang sedang berjalan mengikuti Pakunoda dari arah samping kiri. Leorio terkejut.
Leorio : Ada seseorang di sana!
Kurapika : Matte! Tomare! Kakunin suru made soko ugoku na! (Tunggu! Berhenti! Jangan bergerak sampai aku memastikannya!)
Pakunoda, Gon dan Killua menghentikan langkah mereka setelah mendengar suara Kurapika dari speaker. Refleks mereka menoleh ke belakang. Mereka sedikit kebingungan.
Kurapika : Apa itu Lucia?
Leorio : Itu...
Seseorang itu tersenyum licik cukup lebar. Bersamaan dengan itu ponsel Kurapika berbunyi. Kurapika merasakan perasaan yang tidak nyaman ketika melihat nomor yang tidak di kenal muncul pada layar ponselnya. Dia sengaja tidak mengangkatnya dan membiarkan ponselnya terus berbunyi.
Kurapika mencurigai orang yang meneleponnya pastilah salah satu dari anggota Ryodan lainnya yang diam-diam mengikuti Pakunoda. Dia menyipitkan matanya, melihat ke arah luar jendela pesawat untuk memastikan orang yang meneleponnya dengan orang yang datang dari kejauhan itu adalah orang yang sama.
Orang itu semakin mendekati landasan parkiran pesawat yang akan Pakunoda, Gon dan Killua naiki. Dari cahaya lampu jalan, terlihat cukup jelas sosok tersebut, Leorio yang sudah merasa yakin dengan seseorang itu tersenyum lega.
Leorio : Itu Lucia!
Akan tetapi, orang yang terus meneleponnya bukanlah Lucia karena Lucia tidak sedang memegang ponselnya. Tiba-tiba Leorio terkejut. Dia melihat ada seseorang lagi yang berjalan santai mendekati landasan parkiran pesawat.
Chrollo yang bisa menebak pada saat Kurapika berkomunikasi dengan Lucia di telepon tidaklah terkejut dengan kedatangan Lucia. Akan tetapi, dia cukup terkejut dengan kedatangan seseorang yang lainnya lagi.
Kurapika merasa ada yang aneh dan menjanggal, dia pun akhirnya mengangkat telepon itu. Terdengar suara orang yang dia kenal cukup baik menyapanya. Kurapika tersentak kaget.
Dan Pakunoda dikejutkan oleh kedatangan Lucia yang tiba-tiba muncul dari arah samping kiri. Lucia hanya tersenyum senang melihat reaksi Pakunoda yang marah dan terkejut.
Pakunoda : Zero! Kenapa kau berada di sini?!
Lucia : Hi, Paku.
Bersamaan dengan sapaan santai itu, orang yang menelepon Kurapika muncul dari arah berlawanan. Dia berjalan santai sambil menaruh ponselnya di telinga. Orang itu juga tersenyum licik cukup lebar.
Leorio : Hisoka!
Kurapika : Apa kau menyelinap keluar?!
Hisoka : Jangan khawatir. Ada seseorang (Illumi) yang menggantikan aku dan orang itu akan berada di dalam markas selama 4 sampai 5 jam sebelum dia kembali ke sosok aslinya.
Samar-samar seperti mengenal suara tersebut Pakunoda refleks langsung membalikkan badannya dan belum selesai terkejut dengan kedatangan Lucia, sekali lagi dia dikejutkan kembali dengan kedatangan Hisoka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...