Kazsule mengumpulkan setiap tim dari para pemain yang tidak menyukai tim Genthru. Tim Kazsule sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi tim Genthru supaya mereka tidak dapat memenangkan permainan di Greed Island. Saat ini semua tim termasuk tim Gon hanya diam dan mendengarkan dengan serius apa yang akan direncanakan Kazsule.
Kazsule : Semuanya, terima kasih sudah mau datang. Aku berterima kasih. Seperti yang aku katakan tadi di contact. Tim Genthru hampir menyelesaikan permainan ini. Aku baru mengecek ranking tadi. Tim mereka saat ini memiliki 96 dari 100 jenis kartu mantra sihir. Kita harus memikirkan cara untuk menghentikan mereka.
Killua : Chotto ii? (Boleh kutanya sesuatu?)
Kazsule : Nan da? (Apa?)
Killua : Rankingu tte douyatte shiraberu no? (Bagaimana caranya kau mengecek ranking?)
Kazsule : Sore wa... (Itu...)
Asta : Sonna koto mo shiranai no? (Hal seperti itu pun kau tidak tahu?) Jika kami menjawab semua pertanyaanmu, maka kita tidak akan bisa bergerak maju dan tetap di sini saja! (menyindir)
Killua, Gon dan Biscuit merasa kesal dan jengkel dengan sikap sombong Asta yang memotong pembicaraan orang. Lucia duduk di atas bebatuan dan Hisoka bersandar di pohon besar samping Lucia yang tidak jauh dari Gon, Killua dan Biscuit pun hanya diam menatap saja.
Asta : Sebaiknya langsung saja pada intinya.
Kazsule : Jangan begitu, tujuan kita mengumpulkan setiap pemain kan untuk saling bertukar informasi.
Nick Cue (tim Kazsule) : Asta, kau harus bersikap baik pada mereka, mungkin saja mereka juga punya informasi penting yang tidak kau tahu, kan?
Lucia mendengar hal itu pun tersenyum licik. Hisoka yang tidak perduli pun hanya menutup matanya dan melipatkan tangan di depan dada.
Asta : Pfft. Mana mungkin itu. Mereka itu hanya pemain amatiran yang bahkan tidak tahu cara menggunakan "Trade Shop" (tersenyum remeh dan menatap sombong + merendahkan)
Killua, Gon dan Biscuit pun semakin kesal dengan sikap Asta.
Lucia : Hisoka, kau tahu? (berbisik)
Hisoka pun hanya mengangkat bahunya tidak perduli. Lucia hanya tersenyum melihat sikap Hisoka yang tidak acuh itu. Kazsule pun mulai menjelaskan apa itu "Trade Shop."
Lucia : Hee, lagian tidak ada gunanya juga untuk mengetahui hal semacam itu.
Semua menatap ke arah Lucia.
Asta : Apa?! (merasa tidak senang)
Gon, Killua dan Biscuit pun langsung berharap kalau Lucia akan membalas perkataan wanita sombong itu.
Lucia : Meski kau tahu semua tentang cara bermain game ini, tapi aku jamin kau tidak tahu apa pun tentang tim Genthru, kan? Tapi tidak denganku, aku tahu semuanya tentang tim Genthru. Jadi percuma saja kau merendahkan kami dan menyombongkan dirimu itu, tante.
Asta : Ta-tante kau bilang?! (bangkit dari tempatnya) Memang apa yang kau ketahui mengenai tim Genthru, hah?! (marah)
Lucia tersenyum licik. Dia sangat santai saat mengatakan hal yang bisa memicu emosi lawannya. Gon, Killua, dan Biscuit pun langsung mengacungkan jempol mereka. Mereka merasa senang dan mendukung perkataan tajam Lucia. Asta yang tidak senang diremehkan pun marah.
Lucia : Kau bertanya? Kau sendiri yang bilang kan, "jika kami menjawab semua pertanyaanmu, maka kita tidak akan bisa bergerak maju dan tetap di sini saja," bukan tante? (tersenyum licik)
Lucia sengaja mengulangi sindiran Asta untuk memancing emosi Asta. Asta pun menggertakkan giginya geram dan juga mengeluarkan aura Nennya. Lucia menatap tajam Asta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...