140 - Menghilangkan Nen × Ujian Hunter

611 97 15
                                    

Setelah Killua berhasil keluar dari dunia Greed Island. Gon kembali latihan Nen bersama Biscuit supaya dapat menguasai teknik rahasianya dengan sempurna. Ditengah-tengah latihannya, tiba-tiba dari atas ada seseorang dengan kecepatan tinggi datang ke arah Gon dan Biscuit.

Biscuit : Kau ini...

Abengane : Aku Abengane. Apa temanmu yang satu lagi tidak ada?

Biscuit mulai berakting polos dan imut. Dia berjalan sedikit maju mendekati Abengane.

Biscuit : Mesin apa yang ada di bahumu itu? Apa telah terjadi sesuatu?

Abengane : Ini ditanam oleh bomber. Tolong dengarkan aku sebentar.

Abengane menceritakan semua kejadian mengenai bomber. Dia meminta bantuan dari tim Gon untuk menghalangi bomber dalam mengumpulkan semua kartu.

Dia juga menyuruh tim Gon untuk membantu mereka membalaskan dendam kepada para bomber dan mendukung tim Gon untuk memenangkan game ini.

Abengane : Maaf, aku akan pamit sekarang. Aku akan menggunakan waktuku yang tersisa untuk memberi tahu tentang bomber sebanyak mungkin. BOOK! "return on, Bunzen!"

Cahaya yang menyilaukan langsung membawa Abengane terbang ke arah kota Bunzen. Setelah itu, Abengane pergi ke arah hutan.

-Di perdalaman hutan, kota Bunzen-

Abengane membuat api unggun dan sebuah boneka kayu yang terbuat dari pohon kayu, lalu segera mengaktifkan Nennya dan melafalkan sebuah mantra. Dia memulai ritual aneh untuk membangkitkan makhluk Nen supaya dapat mengangkat bom yang ditanam Genthru pada bahu kirinya.

Abengane : "Migamura, Samingadura, Interaminga, Zenberarubura. Roh hutan, hilangkanlah Nen yang tercemar yang ada pada diriku."

Sesaat sebelum Abengane melempar boneka kayu tersebut ke dalam api unggun, dia menatap tajam pada boneka kayu tersebut.

Abengane : (Hal menakutkan apa yang akan terjadi nanti? Dengan kekuatan Nen Conjuration-ku ini, aku meminjam kekuatan roh hutan untuk membuat makhluk Nen yang mampu memakan Nen orang lain.)

Abengane melempar boneka kayu tersebut ke dalam api unggun. Tiba-tiba api unggun semakin besar menyebar ke udara dan menciptakan sebuah makhluk aneh muncul dari api unggun tersebut. Makhluk itu langsung berjalan menghampirinya. Makhluk itu mengendus-endus bahu kirinya, kemudian menyedot bom yang ada dibahunya.

Makhluk aneh itu berhasil memakan bom di bahu kirinya. Abengane menghela nafas lega sambil meraba-raba bahu kirinya. Setelah itu, makhluk aneh ini langsung naik ke atas dan melingkari tubuhnya.

Abengane : (Makhluk aneh ini tidak akan menghilang dan akan terus menempelku sampai Genthru melepaskan kekuatan Nennya atau mati, tapi setidaknya aku tidak perlu khawatir pada ledakan yang akan terjadi padaku nanti.)

Makhkuk itu menciumi pipi Abengane.

Abengane : (Aduhh, aku jadi punya partner yang menyusahkan...) Hei, jangan bergerak!

Abengane menutupi seluruh dirinya dengan jubah kuning.

Abengane : (Bomber pikir dia pasti sudah berhasil membunuh kami semua... Akan kubuat dia percaya itu sampai aku membuat pergerakan!)

Sementara itu, nasib seluruh anggota tim lainnya termasuk Jispa, Nickes dan Puhat kecuali Abengane telah mati terbunuh karena Genthru, Bara dan Sub telah mengaktifkan Nen mereka dan meledakkan seluruh bom pada tubuh semua orang. Mereka bertiga tertawa bahagia saat melihat kejadian itu, lalu pergi meninggalkan tempat kejadian.

Dari jarak yang cukup jauh di balik pohon besar, Kaname yang hanya diam menyaksikan itu semua pun hanya tersenyum licik cukup lebar. Setelah melihat tim bomber telah pergi meninggalkan tempat, dia pun kembali berjalan masuk ke dalam hutan.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang