43 - Laporan x Lucia

2.5K 385 18
                                    

Sorry for the late update 😅 Well, enjoy it. HAPPY READING 💕

Gon dan lainnya sudah memasuki ruangan kecil. Pintu besi di ruangan tersebut terkunci rapat secara otomatis. Leorio berjalan menuju ke arah sofa panjang yang ada di dekatnya. Dia meletakkan tasnya lalu duduk dengan santainya.

Kurapika : Killua...

Leorio, Killua, Gon dan Lucia refleks melihat ke arah Kurapika. Sedangkan Tonpa melihat ke sekeliling di ruangan ini.

Killua : Huh?

Kurapika : Yang tadi itu, bagaimana caranya kamu bisa mengeluarkan jantungnya dengan mudah? Bisa kamu jelaskan tekniknya?

Killua : Teknik?

Lucia : Itu bukan teknik, Kurapika.

Kurapika menunjukan ekspresi bingung dan keingintahuan. Lucia tidak melanjutkan perkataannya, dia duduk di salah satu sofa tunggal yang ada di ruangan ini, lalu mengeluarkan sebuah gelang pemberian Zeno dari dalam tasnya dan memakainya.

Killua : Aku hanya mencongkelnya keluar.

Leorio : Mencongkel?! (merasa ngeri)

Killua : Benar (tersenyum menyeramkan) Seperti ini, biar mudah, aku memanipulasi tanganku.

Killua tersenyum menyeramkan. Dia menunjukkan tangannya ke atas, lalu memfokuskan mengalirkan aliran darahnya ke arah jari-jari tangannya sampai urat-uratnya muncul dan memanipulasi kukunya, hal ini menyebabkan killua bisa mencongkel jantung orang dengan mudah dan cepat.

Leorio yang memperhatikan tersentak kaget, sedangkan Gon hanya tercengang.

Leorio : Ku-kukunya...

Gon : Wah, hebat! (merasa kagum)

Killua : Orang yang tadi itu (Johness) adalah pembunuh amatiran, aku ini profesional (menunjuk diri sendiri dengan bangga) Tapi...

Lucia memotong pembicaran Killua.

Lucia : Seluruh anggota keluarga bisa melakukan hal seperti itu tapi aku tidak suka melakukan itu.

Gon : Kenapa? (tanya polos)

Gon melihat ke arah Lucia yang sedang duduk santai dan sambil merogoh isi tasnya.

Killua : Pftt. Bagi Luci langsung menggunakan darah lalu memotong kepala lawan, itu lebih mudah, benar? (tersenyum)

Lucia : Begitulah, lagian setiap darah yang kuubah, itu tidaklah kalah tajam dari kukumu.

Killua : Tapi ayah dan kakek lebih hebat dari kita. Ketika mereka mencongkel jantung, tidak ada sedikitpun darah yang keluar (tersenyum bangga)

Lucia : Benar! Ayah dan kakek itu sungguh luar biasa! (merasa kagum)

Killua hanya terkekeh melihat Lucia yang sedang berbinar-binar sambil menggenggam kedua tangannya ke atas.

Leorio : Ha ha ha (tertawa kaku) Keluarga Zoldyck memang begitu gila (merasa ngeri)

Kurapika melihat ke arah Lucia dan Killua yang sedang asyik membicarakan ayah dan kakek mereka.

Kurapika : (Syukurlah mereka berdua ada di pihak kita)

Leorio pun penasaran dan mulai mendekati Lucia.

Leorio : Tokorode Lucia (ngomong-ngomong Lucia), bisa kau tunjukkan sekali saja?

Lucia : Apa?

Leorio : Proses sewaktu darah berubah menjadi benda tajam itu.

Lucia : Hmmm... Boleh, tapi sebagai gantinya...

Leorio : Apa maksud senyumanmu itu? (merasa curiga)

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang