111 - Imposer × Ramalan × Dimulai

1.1K 212 35
                                    

Neon, putri tunggal Light Nostrade dari keluarga Nostrade bersama dengan kedua pelayan pribadinya, Senritsu dan juga Basho sedang berbelanja di pusat pembelanjaan Yorknew. Senritsu dan Basho yang mengawasi Neon dijadikan sebagai pengangkut barang.

Neon : Apa ada lagi yang perlu dibeli? Kalau Eliza mau beli apa? (tersenyum)

Eliza : Kalau saya tidak ada (tersenyum ramah)

Neon dan para pelayan sedang duduk di tempat peristirahatan. Dia berpikir keras untuk mencari kesempatan supaya dapat kabur dari pengawasan ketat yang diperintahkan oleh ayahnya, Light. Tiba-tiba Neon melihat ada sekumpulan wanita sedang berbondong-bondong memasuki toilet. Dia pun langsung mendapatkan ide cermelang.

Neon : Aku mau ke toilet dulu.

Eliza bangkit dari tempat duduknya. Dengan buru-buru, Neon langsung menghalanginya.

Neon : Sudahlah... Aku bisa sendiri. Jaga saja barang-barangku ya.

Eliza tidak merasa curiga sedikit pun. Dia hanya mengangguk tanda mengerti dan membiarkan Neon pergi ke toilet sendirian begitu saja. Neon pun bergegas masuk ke dalam toilet dengan membawa sebuah paperbag.

Basho : Apa Kurapika baik-baik saja ya sekarang?

Senritsu : Aku menggunakan serulingku untuk memulihkannya sedikit.

Basho : Terus bagaimana menurutmu tentang Kurapika yang diperintah untuk bergabung dengan pembunuh bayaran elit, Zoldyck dari "tim sukses" yang disewakan oleh para Ten Dons untuk mengatasi Ryodan itu?

Senritsu : Menurut detak jantungnya, dia sangat tidak senang bergabung dengan "tim sukses" itu.

Basho : Benar juga ya...

Senritsu : Tapi, Kurapika sudah menentukan semuanya. Aku rasa, dia akan mengorbankan apapun untuk meraih tujuannya.

Basho : Itu jalan yang sulit...

Terlihat sekumpulan wanita yang tadinya memasuki toilet telah keluar dari toilet tersebut. Neon yang menyamar sudah menukar bajunya dengan dress one piece putih pun ikut keluar bersamaan dengan para wanita itu. Dia menyelip di antara para sekumpulan wanita itu.

Basho dan Senritsu yang menghadap ke arah toilet tidak menyadari hal tersebut karena mereka terlalu asyik dan fokus dengan pembahasan mereka mengenai Kurapika. Sedangkan kedua pelayan pribadi Neon yang sibuk ngobrol juga tidak terlalu memerhatikan.

Eliza : Nona muda sangat lama ya...

Eliza pergi ke toilet untuk mengecek keadaan Neon. Akan tetapi, Neon sudah tidak ada di dalam toilet. Eliza yang kehilangan Neon pun langsung panik dan bergegas keluar untuk melaporkannya kepada Senritsu dan Basho.

Senritsu : Ada apa?

Eliza : Nona muda tidak ada!

Senritsu dan Basho yang terkejut pun refleks langsung berdiri dari tempat duduknya.

Senritsu : Hah?!

Basho : Apa?!

Sementara itu, Neon membuang wig rambut hitamnya ke dalam tong sampah sambil mengomel-omel.

Neon : Papa pembohong! Bilang saja kalau dia tidak ingin mengajakku pergi ke perlelangan! Baiklah, aku akan pergi sendirian!

Neon membusungkan dadanya dengan percaya diri, dia menegakkan kepala dan berjalan menuju ke arah pintu keluar dengan kaki lebar. Di balik pilar tembok besar, Chrollo mencocokkan photo yang ada di tangannya. Chrollo tersenyum lebar karena telah berhasil menemukan Neon.

Di sebuah hotel mewah yang sangat ternama, para bodyguard dan pembunuh bayaran elit yang disewakan oleh Ten Dons telah berkumpul menjadi satu di satu ruangan khusus. Dalam perkumpulan ini dipimpin oleh salah satu anggota mafia yang bernama Zenji.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang