58 - Pulau Zebil x Diburu x Atau memburu Part 1

2.1K 324 13
                                    

Di sebuah pulau yang teramat sangat tenang yang bernama pulau Kujira (pulau paus), terlihat ada seorang wanita cantik berusia 30-an yang sedang menjemur pakaian. Setelah selesai menjemur, dia mengambil beberapa surat dari kotak pos lalu masuk ke dalam rumah.

Wanita cantik itu duduk santai di sebuah meja makan sambil mengecek siapa pengirim surat-surat tersebut. Dia tersenyum cerah bak mentari pagi saat melihat ada satu surat yang teramat dia rindukan.

Mito : Nenek, ini ada surat dari Gon! Cepat duduk sini! (antusias)

Seorang nenek datang ke tempat meja makan dengan membawa dua buah cangkir ditangannya. Nenek itu ternyata adalah neneknya Gon. Dia meletakkan dua buah cangkir berisi teh hijau hangat di atas meja makan.

Nenek Gon : Iya, iya. Ini aku duduk.

Mito : Aku mulai membaca ya! (semangat)

"Mito-san dan nenek, apa kabar kalian? Aku baik-baik saja."

Mito tertawa senang saat membaca tulisan Gon pada awal kalimat dari surat tersebut. Lalu melanjutkan membaca.

"Aku telah lulus ujian Hunter tahap ketiga bagian pertama dan akan menuju ke pulau bulan sabit."

Mito : Bukannya itu hebat? (tersenyum)

Nenek menyeruput teh hijau yang masih hangat lalu ikut tersenyum ketika mendengarkan isi surat yang dibacakan oleh Mito.

Di dalam surat yang ditulis, isinya adalah tentang bagaimana pertualangan Gon untuk bisa mencapai di ujian babak pertama sampai menuju ke pulau bulan sabit.

"Tapi itu perjalanan panjang yang sulit. Pertama, setelah meninggalkan pulau Kujira, kapal yang aku naiki terkena badai yang besar tapi aku senang karena disanalah aku bertemu dengan Leorio dan Kurapika, lalu..."

Gon menceritakan awal bagaimama pertemuannya dengan Kurapika dan Leorio di sebuah kapal untuk menuju ke kota Zaban di mana tempat ujian pertama diadakan. Dia juga menceritakan kalau dia berlari di sebuah terowongan air besar yang sangat panjang tanpa ujungnya lalu berjumpa dengan Killua dan Lucia. Lalu pada akhirnya mereka semua menjadi sahabat.

Dia menemui banyak sekali rintangan dan berbagai macam manusia. Dia juga bercerita kalau dia hampir dibunuh oleh Hisoka sewaktu di rawa Numere yang berada di Milsy Wetlands. Sungguh pengalaman yang tidak bisa terlupakan seumur hidupnya.

Saat Mito membaca isi surat dengan nenek Gon yang mendengarkan. Mereka memberikan ekspresi yang berbeda-beda pada raut wajah mereka seperti mengikuti dan merasakan pertualangan yang dialami oleh Gon mulai dari wajah menegang, tersenyum, kecewa, marah, sedih, sampai tertawa.

Di terakhir dari suratnya, Gon menuliskan, "Dan juga... Aku telah lulus ujian Hunter tahap ketiga bagian pertama, Mito-san. Aku tidak tahu berapa banyak orang yang tersisa, tapi aku akan lulus ujian berikutnya! Dan menjadi Hunter seperti ayahku. Kalau gitu sampai sini dulu ya. Gon Freecss."

Mito bangkit dari kursinya, lalu dia menuju ke sebuah bingkai foto yang berada di sebuah meja kecil yang terletak di dekat meja makan. Lalu menyentuh foto tersebut. Mito berkata sesuatu pada foto bingkai itu dengan suara pelan. Rasa kesepian, sedih bercampur senang terlihat cukup jelas diwajahnya.

Mito : Ging, anakmu mengikuti jejakmu.

Mito memandang foto bingkai itu lekat-lekat. Di dalam foto itu Ging tersenyum. Mito terus menatap foto Ging dengan tatapan yang tidak bisa di tebak lalu dia tersenyum.

Mito : Bagaimana? Apa kau puas dan senang?

************************************

Pesawat balon udara mendarat. Ke-24 peserta ujian diturunkan di titik awal yaitu tepat di bawah menara Trick. Menara Trick banyak di kelilingi oleh pepohonan dan air. Di seberang menara Trick ada dua pulau yang menempel menjadi satu. Pulau itu cukup besar sehingga bisa terlihat meski pun jarak di antara menara Trick dan pulau tersebut cukup jauh.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang