Di bagian Killua dan Gon.
Kepala chef : Woi, kampret! Bocah! Menjauhlah dari dapur! (marah)
Killua dan Gon di tendang dan di usir keluar dari dapur karena telah mengganggu orang lain yang sedang bekerja di dalam dapur.
Kepala chef : Kalau mau makan, sana di ruang makan bukannya di sini! (marah)
Killua : Huh! Dasar pelit! (mengulurkan lidahnya)
Killua dan Gon berjalan mentelusuri koridor pesawat sambil menikmati daging yang ada di tangan mereka.
Killua : Tidak ada tempat yang menarik ya (mengunyah daging)
Gon : Apa benar? Aku merasa cukup senang kok (mengunyah daging)
Tiba-tiba Gon berseru saat melihat ke arah luar jendela.
Gon : Waaah, lihat Killua! Pemandangan dari atas sini sangat indah! (mata berbinar-binar)
Killua juga melihat ke arah luar jendela.
Killua : Wah, benar!
Gon : Kotanya terlihat seperti batu permata yang berserakan dan berkilauan ya, sungguh indah! (kagum)
Killua : Benar, berapa kali pun melihatnya aku tidak pernah bosan, daratannya bagaikan ditutupi oleh permata.
Gon : Eh?
Killua : Ah, kau tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya ya, Gon?
Gon : Aku pernah melihatnya sekali bersama Kiriko tapi waktu itu cahaya lampunya tidak sebanyak ini. Kalau kau Killua, bagaimana?
Killua : Karena keluargaku punya pesawat sendiri, jadi aku sudah sering melihatnya!
Gon : Enak sekali, ya.
Killua : Ya begitulah. Soalnya kalau tidak ada pesawat, bisa repot. Rumahku kan seluas satu buah gunung.
Gin : Haa?
Killua : Ah, rumahku ada di dalam sebuah gunung berapi, lalu juga ada sekitar 200 pegawai.
Gon : Keluargamu pasti sangat kaya ya, Killua. Kalau boleh tahu apa pekerjaan ayah dan ibumu?
Killua : Hmm.. Pembunuh bayaran.
Gon tidak merasa kaget atau pun takut saat Killua mengatakan tentang keluarganya. Dia hanya menatap Killua dengan serius.
Gon : Keduanya?
Killua tertawa dan merasa senang dengan reaksi Gon.
Killua : Pffft. Hahahaha... Lucu sekali.
Gon : Eh? (bingung)
Killua : Itu reaksi pertamamu? Hahaha.. Kau memang menarik! Kalau Lucia ada di sini, dia pasti juga akan tertawa (tertawa)
Gon : Eh?
Killua : Kau tahu Gon, kau adalah orang pertama yang menanyakan dan menanggapi hal itu dengan wajah serius (tersenyum)
Gon : Datte, hontou nan deshou? (Tapi, itu benar, kan?)
Killua kembali serius saat melihat ekspresi Gon yang tidak berubah.
Killua : Apa yang membuatmu berpikir begitu?
Gon : Ya hanya perkiraanku.
Killua : Haa?
Gon : Karena rasanya seperti itu.
Killua : Apa kau tidak merasa takut padaku?
Gon : Tidak. Aku tidak takut, aku merasa kau tidak seperti seorang pembunuh, Killua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...