Lucia berdiri lalu berjalan disekitar ruangan ini. Dia memeriksa sekitarnya dan merasa kecewa karena tidak menemukan petunjuk apapun.
Lucia : Ah, aku susah bergerak. Rantai besi ini berat sekali. Aku masih penasaran kenapa Lucia asli menawarkan diri untuk masuk ke ruangan tertutup begini dan memborgol dirinya sendiri? Baiklah sepertinya aku harus menggunakan kekuatan anak ini lagi...
Lucia kembali duduk di lantai lalu menyentuh rantainya lagi. Tiba-tiba hal-hal yang terjadi di masa lalu muncul di kepala Lucia dengan jelas kalau Lucia asli membunuh Elsa, salah satu pelayan dari keluarga Zoldyck yang ditugaskan untuk menjaga Lucia dan Kalluto. Pelayan itu langsung dibunuh tanpa aba-aba dikarenakan tidak melaksanakan perintah Lucia asli untuk melukai Kalluto, adik laki-laki yang paling kecil kesayangan Ibunya. Setelah itu, Lucia datang sendiri keruangan Silva dan melaporkan perbuatannya kepada sang Ayah.
-Kilas balik-
Diruangan khusus tempat peristirahatan Silva.
Kikyo : Suamiku, anak ini perlu dihukum! Dia mencoba melukai Kalluto! (menangis sambil memeluk Kalluto)
Kalluto hanya diam menatap Lucia dengan tatapan benci. Lucia menatap muak sang Ibu dan adiknya itu. Dia tidak menyukainya mereka berdua.
Lucia : Ayah, aku membunuh Elsa.
Silva : Katakan padaku kenapa kau membunuhnya?
Lucia : Itu karena dia tidak mendengar perintahku untuk melukai Kalluto!
Kikyo : Kau harus dihukum seberat-beratnya, anak kurang ajar! (marah)
Lucia menatap tajam sang Ibu dan Kalluto yang berdiri di belakang Ibunya.
Kikyo : Kau...! (tidak suka dengan tatapan Lucia) Suamiku, lihat dia bahkan menatapku begitu!
Silva menatap Kikyo dengan tajam untuk menyuruhnya diam. Kikyo terdiam karena takut.
Silva : Luci, kau tahu apa akibatnya karena mencoba melukai adikmu itu?
Lucia : Ya, aku tahu. Kau tidak usah mengatakannya, aku bisa membacanya lewat pikiranmu, ayah. Kali ini aku akui kalau aku yang bersalah, jadi aku akan merenungkan kesalahanku dan masuk ke sel penjara bawah tanah. Aku juga siap memborgol diriku selama seminggu. Apa kau setuju dengan penawaranku ini, Ayah?
Tanpa ada rasa bersalah sama sekali, dan tidak menunggu jawaban Silva, Lucia langsung pergi keluar meninggalkan ruangan Silva dengan santainya dan cuek. Silva yang sangat tahu sifat Lucia hanya tersenyum. Kikyo langsung memprotes tidak setuju karena merasa tidak puas dengan hukuman yang diberikan kepada Lucia.
Kikyo : Suamiku, kau tidak boleh begitu! Dia seharusnya dihukum cambuk sebanyak-banyaknya! (marah)
Silva : Kau diamlah! Aku yang berhak memutuskannya! (membentak)
Kikyo merasa kesal dan hanya bisa menangis tersedu-sedu di tempat sambil memeluk Kalluto. Dia tidak berani melawan suaminya itu. Dengan terpaksa menyetujui hukumannya.
Lucia tiba di depan sebuah ruangan dengan kakinya sendiri. Ruangan itu adalah sel penjara bawah tanah.
Lucia : Buka pintunya Ayah!
Silva memantau dari kamera CCTV yang terpasang di setiap sudut dinding pada rumahnya. Dia menekan sebuah tombol pada keyboard. Tiba-tiba pintu besi sel penjara bawah tanah terbuka secara otomatis. Dengan santainya Lucia memasuki ruangan itu, dan memasang rantai besi pada kedua kakinya lalu dengan tanpa ekspresi apapun, Lucia duduk diam sambil memeluk boneka. Pintu besi sel penjara bawah tanah tertutup secara otomatis dan terkunci.
-Kilas balik selesai-
Lucia : . . . .
Lucia terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.
Lucia : Hmm.. Memang luar biasa keluarga pembunuh bayaran ini. Kekuatan anak ini sungguh luar biasa (memandang ke atas langit-langit dinding dalam ruangan ini) Ah, sepertinya sudah seminggu...
*********************************
Silva sangat menyayangi Lucia seperti dia menyayangi Killua. Bagi Silva, Lucia adalah anak yang berbeda dan special. Karena kekuatan Lucia sangat berbeda dan itu membuat Silva dan Zeno sangat menyayanginya. Sebagai anggota keluarga Zoldyck, tentunya Lucia mempunyai skill membunuh sebagai pembunuh bayaran, karena itu adalah kekuatan umum yang wajib dipelajari, dan semua anggota keluarga juga memiliki skill tersebut. Dan setiap anggota keluarga memiliki kekuatan handalan mereka masing-masing. Akan tetapi, Lucia mempunyai empat kekuatan khusus yang sangat unik dan special yang tidak akan ada ditemukan di dalam keluarga Zoldyck lainnya.
Yang pertama, melihat masa lalu. Jika "ingin" melihat atau mengetahui hal-hal yang sudah lewat, dia bisa menyentuh sesuatu benda yang sudah pernah disentuh sebelumnya olehnya maupun orang lain.
Yang kedua, membaca pikiran. Seperti Pakunoda, hanya dengan menyentuh orang, Lucia bisa membaca pikiran orang tersebut akan tetapi kekuatan membaca pikiran Lucia lebih hebat dan praktis dari pada Pakunoda karena selain menyentuh bisa melihat langsung pada mata orang yang ingin dibaca pikirannya.
Yang ketiga, telepati. Lucia bisa bertelepati dengan orang yang "ingin" diajak bertelepati dengan jarak tertentu (tidak terlalu jauh) atau memegangi sesuatu benda yang berharga bagi orang tersebut.
Yang terakhir, kekuatan yang paling berbahaya adalah darah. Lucia bisa mengubah darah menjadi benda tajam yang mematikan. Dan darah Lucia sangatlah special, karena darahnya mengandung racun yang bisa melumpuhkan saraf.
*********************************
Lucia memfokuskan pikirannya ke suatu tempat. Tempat itu adalah ruangan Silva. Lucia mulai menggunakan telepatinya untuk menghubungi Silva.
Lucia : "Ayah..."
Silva yang sedang berbaring santai sambil mengelus-elus anjing pembunuh kesayangannya mendengar suara Lucia yang muncul di kepalanya. Silva tersenyum.
Lucia : "Ayah sudah seminggu. Biarkan aku keluar."
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter x Hunter [My version, Lucia]
FanfictionAku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari...