Part 02

545 49 2
                                    

Karena memang sudah siang, Sinbi bergegas membuat makan siang untuk mereka. Dia sedikit malu saat sampai dapur, karena pembantu rumahnya bahkan sudah mengerjakan hampir setengah tugas dari pekerjaannya. Sedangkan dia baru bangun dan keluar kamar setelah hari menjelang siang. Salahkan Sowon yang terus mengempurnya.

"Nyonya, apa ada hal lain lagi yang ingin anda beli?."tanya Ahjumma setelah melihat daftar belanjaan yang diberikan oleh majikannya

"Itu saja sudah cukup. Kalau ahjumma ingin membeli sesuatu. Belilah yang lain."

"Akhh, aniyo. Tapi cemilan nona Eunha sudah habis. Boleh beli beberapa?."

"Terserah ahjumma. Tapi belilah sesuatu untukmu juga."
"Nde..."

Pembantunya itu tersenyum dan terlihat bersyukur karena rumah ini memiliki nyonya yang tepat sekarang. Dia bekerja sejak anak-anak sekolah dasar. Kebaikan majikannya yang membuatnya betah. Dia sempat khawatir ketika akan ada nyonya baru, tapi memang orang baik akan bertemu dengan orang baik. Dia juga nyaman bekerja untuk Sinbi, mereka bahkan sangat akrab.

"Nyonya..."

"Wae?. Segeralah pergi. Aku tidak ingin digoda terus olehmu."

Sinbi memang sengaja menyuruh pembantunya itu berbelanja karena sejak tadi terus-menerus menggodanya.

Pembantu itu akhirnya pergi, Sinbi menatap ke lantai dua. Suami dan adik iparnya itu belum selesai bicara. Keduanya masih mengobrol di dalam ruang kerja suaminya.

"Sebenarnya apa yang mereka bicarakan?."

Sowon dan Yerin akhirnya keluar dari ruang kerja itu, wajah mereka masih terlihat tegang. Tapi Yerin yang memang seorang artis mampu mengubah ekpresi wajahnya dengan cepat dan mengelabui Sinbi.

"Aku bukannya tidak ingin makan dengan kalian. Tapi aku ada pekerjaan siang ini. Mianhae."sesal Yerin setelah berpamitan pulang pada Sinbi

"Ck, pastikan kau tidak lupa makan siang."Sinbi

"Kau memang kakak ipar yang perhatian. Sampai bertemu lagi nanti."ujar Yerin sambil memeluk Sinbi dan mencium pipi-nya gemas

Sinbi pasrah saja karena sudah sedikit paham dengan sikap Yerin yang sangat suka melakukan skinship. Sowon juga tak bisa melarang, itu memang tingkah adiknya ketika sudah menyukai sesuatu.

"Mian, aku tidak bisa melarangnya menyentuhmu. Dia sangat menyukaimu. Untung kalian sama wanita."ujar Sowon setelah adiknya itu pergi
"Kalau dia pria memangnya kenapa?."tanya Sinbi
"Tentu aku akan cemburu. Dia pasti akan merebutmu dariku."jawab Sowon sedikit menggebu

Sinbi terkekeh mendengarnya, "Tapi 'kan aku sudah memilihmu, jadi mana mungkin aku berpaling. Ayo kita makan siang."

Sowon baru saja akan terenyuh, dan ingin memeluk istrinya itu. Tapi Sinbi malah pergi dan mengajaknya makan.

"Aishhh..."

"Oppa, wae?."

"Aniyo."

"Kamu tidak akan bekerja, apa tidak masalah?."
"Asistenku sudah mengurusnya. Aku ingin seharian bersamamu."
"Kalau aku tidak mau bagaimana?."
"Kamu harus, mau!!!."

******

Yuju sesekali memperhatikan orang yang duduk sendirian di kursi pojok kantin.

"Kau suka dia?."tanya temannya -Jungkook-
"Aniyo, Jung."
"Lalu kenapa melihat terus ke arahnya?."tanya Jungkook
"Lalu aku harus melihat kemana? Dia ada di depan kita."tanya Yuju sedikit emosi
"Tapi jarak kita terlalu jauh dengan mejanya. Dan aku perhatikan matamu jelas melihat dia."Jungkook berspekulasi
"Wae, kau menyukainya? Kau bilang menyukai kakakku?."
"Aku memang menyukai Eunha, jangan ragukan itu. Tapi kakakmu yang terlalu dingin dan menolakku. Bukan salahku kalau aku tiba-tiba melirik yeoja lain."
"Cih..."

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang