Part 09

385 48 3
                                    

"Hanya dekat dan melihat dari jauh. Itu sudah lebih dari cukup untukku. Aku mohon. Setidaknya sampai mereka lulus SMA. Biarkan aku melihat mereka selama itu."

Sowon lebih banyak melamun setelah pertemuannya bersama Angela alias Yuna. Dia tidak ingin peduli, tapi tetap penasaran kenapa mantan istrinya menginginkan hal seperti itu. Apa terjadi sesuatu?.

"Pertemuan dengan Mister...-"

Jisoo menghentikan perkataannya setelah sadar kalau Sowon tidak mendengarnya sejak tadi.

"Kau ini mendengarkan aku atau tidak?."tanya Jisoo hilang kesabaran

"Mianhae Jisoo-ya, jadi bagaimana jadwalku?."

Jisoo menghela nafasnya, "Kita batalkan saja. Kau tidak akan bisa fokus selama seminggu ini."

"Tapi..."

Jisoo tidak mendengarnya, karena dia mulai sibuk mengatur jadwal Sowon dan menelepon beberapa orang.

"Jisoo-ya, Mianhae."sesal Sowon ketika Jisoo selesai dengan pekerjaannya, hampir satu jam

"Kalau bukan aku yang menjadi Sekretaris-mu, hidupmu akan benar-benar berantakan Sowon. Sekarang kenapa lagi?."tanya Jisoo

Dulu Jisoo sebenarnya sudah ditawari jabatan yang lebih tinggi oleh ayahnya Sowon di perusahaan, daripada menjadi Sekretaris seperti ini. Tapi dia memilih untuk mendampingi sahabatnya itu. Karena memang hanya dia yang bisa mengerti Sowon lebih dari siapapun.

Sowon menceritakan pertemuannya bersama Angela. Dan Jisoo terlihat prihatin dengan kelabilan Sowon.

"Kau masih menyukainya?."

"Anni!!."

"Apa ini artinya kau hanya penasaran?."

Sowon mengangguk setuju... "Mungkin."

"Tapi kau harus berhati-hati. Ada perasaan yang belum terselesaikan antara kalian berdua. Kalau Yuna sampai menyentuh hatimu lagi, bagaimana dengan Sinbi?."

"Jisoo-ya..."Sowon akan menyela tapi Jisoo belum selesai menasehatinya

"Jangan terlalu memikirkannya. Karena kalau terus dipikirkan, isi kepalamu ini akan kembali penuh dengan Choi Yu-Na. Kau boleh membiarkannya tetap dekat dengan anak-anak, tapi jangan libatkan dirimu terlalu jauh."

S
K
I
I
P

Beberapa minggu kemudian...

"Terimakasih sudah membantu membawa buku tugas teman-temanmu, Eunha."ujar Angela

"Ne, ini sudah menjadi tugasku sebagai ketua kelas."balas Eunha

Angela tersenyum dan mengusap pelan tangan Eunha. "Ternyata kau bisa bertanggungjawab. Tunggu sebentar, apa kau suka coklat?."tanyanya

Eunha mengangguk, dia tersenyum dan berterimakasih setelah mendapatkan coklat dari Angela.

"Gomawo Miss Angela. Sampai bertemu lagi."pamit Eunha dan pergi

Angela duduk di kursinya, guru yang mejanya bersebelahan langsung menegurnya dan mengajaknya berbicara.

"Sepertinya kau sangat dekat dengan Kim Eunha."

"Aku dekat dengan semua siswa."

"Jhaha, benar juga, kau menjadi guru favorit mereka sekarang."

"Tidak seperti itu juga, sunbae. Itu terlalu berlebihan."

"Ketika Eunha kelas 1, aku wali kelas-nya. Kepribadian si kembar Kim yang misterius dan pendiam tiba-tiba berubah semester ini. Dan Eunha menjadi ketua kelas membuatku terkejut."

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang