Sowon mengomeli Sinbi karena tidak mendatanginya. Sedangkan Sinbi hanya diam mendengarkan, dan sesekali menyeruput mie.
"Ahjussi, mie ini sudah mengembang, makanlah. Kau tidak capek bicara terus?. Semakin tua, kau semakin cerewet."sela Sinbi
Sowon mendelik pada Sinbi dan membuatnya kembali diam. Dia juga memberi isyarat seolah mengunci mulutnya.
"Kapan kau pulang?."
"Seharusnya jam 12 aku sudah pulang. Tapi temanku belum datang. Katanya dia ada urusan."
Mereka tak banyak bicara dan makan, sampai akhirnya seseorang datang.
"Sinbi-ya, maaf aku sedikit terlambat."
Sowon menatap tak suka pada pria yang baru datang ini.
"Sinbi, cepat bereskan barang-barangmu. Kita pulang. Biar aku yang bersihkan meja."
"Uh... ne..."Ketika Sinbi masih di loker, Sowon sudah selesai membersihkan meja. Dia menghampiri meja kasir, dimana teman Sinbi yang terlambat itu menunggu.
"Kemana saja kau selama 2 jam?. Terlambat selama itu?. Kau ini niat bekerja atau tidak?."
"Ahjussi, kenapa jadi kau yang marah?. Sinbi saja tidak pernah marah padaku."
"Itu karena dia gadisku yang terlalu baik. Dan kau memanfaatkannya. Kalau kau punya teman kerja selain dia, pasti kau akan dimarahi juga. Kalau aku jadi Sinbi, aku akan melaporkanmu pada pemilik mini market ini."
"Ahjussi. Kau sedang apa?."tanya Sinbi
"Hanya mengobrol..."jawab Sowon dan tersenyum
"Jangan bicara yang aneh-aneh..."
"Aniyo..."Sowon mengantar Sinbi pulang,
"Ahjussi, pulanglah. Tidak ada kamar lain untukmu."
"Aku bisa tidur di sofa. Aku sudah tidak sanggup lagi menyetir, aku mengantuk.""Ck, siapa juga yang menyuruhmu mengikuti aku?."
Sinbi keluar lebih dulu, dan Sowon mengikutinya. Mereka tidak banyak bicara, Sowon sudah lelah mengomel sejak tadi sedangkan Sinbi bingung harus bicara apa. Sekalinya bicara, dia malah mengomel.
"Jangan mengeluh kalau nanti kau pegal-pegal setelah tidur di sofa."omel Sinbi
"Tidak akan, aku berjanji."
Sowon sudah tertidur di sofa, sedangkan Sinbi keluar lagi dari kamarnya dengan membawa bantal dan selimut.
"Ahjussi..."
"Enghh..."
Sowon hanya membuka sedikit matanya. Sinbi terpaksa mengangkat kepala Sowon, lalu menyisipkan bantal dibawahnya.
"Jinjja... kenapa dia begini?."
Sinbi terdiam menatap wajah Sowon yang tenang saat tertidur
"Gomawo..."ucapnya pelan, sudah lama tidak ada yang membelanya, dan tadi Sowon sampai membelanya dua kali. Jadi sudah sewajarnya dia berterima kasih.
******
Umji bangun pagi hari seperti biasa, tapi dia seketika menjerit saat melihat Sowon.
"Nuguya?. Kenapa kau bisa disini???"
Sowon langsung menghampiri Umji, dan membekam mulutnya. Jangan sampai dia membangunkan Sinbi dan mengagalkan rencananya hari ini.
"Ya... Umji-ya, ini aku... apa kau lupa padaku?. Kita sering berbagi makanan dulu."
Umji mengerjapkan matanya beberapa kali. Barulah dia sadar, siapa yang ada di depannya sekarang. Sowon langsung melepaskan tangannya setelah dirasa Umji tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother
RandomKim Sowon, duda tampan yang memiliki dua anak dan baru merasakan kembali cinta setelah hampir 10 tahun. Hwang Sinbi, wanita muda yang tak pernah menduga akan jatuh cinta pada pria yang 12 tahun lebih tua darinya. Sinbi menjalani hidup yang keras sej...