Part 18

405 62 8
                                    

Turun dari bus, mereka bertiga jalan kaki cukup jauh. Eunha sejak tadi sudah mendumel pegal. Tapi Umji yang berjalan di depan mereka menghiraukannya. Yuju berjalan paling lambat karena bawaannya paling banyak, Eunha menitipkan tas ranselnya pada Yuju.

Umji berjalan lebih cepat dan masuk ke salah satu toko. "Samchon... Hyukjae samchon."panggilnya

"Aigo-ya.. Umji..."

"Yakk... kenapa tidak bilang akan datang?. Seungkwan bisa menjemputmu."
"Aku sengaja tidak memberitahu, Kami ingin memberikan kejutan pada eonni."
"Kami?."
"Aku datang bersama anak-anaknya eonni."

Hyukjae dan Umji keluar dari toko, Eunha dan Yuju langsung membungkuk dan memperkenalkan diri.

"Anak-anaknya Sinbi sudah sebesar ini?. Pasti melelahkan perjalanan kemari. Cuacanya juga lumayan panas. Karena Sinbi sudah seperti anakku, berarti kalian ini cucu-ku. Panggil aku Haraboji"cerocos Hyukjae, dia lalu mengambil es krim dan membaginya. "Sambil berjalan, makanlah ini."

"Haraboji, dari sini masih jauh?."tanya Eunha
"Sedikit lagi."jawab Hyukjae

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan.

"Dia itu siapa?. Aku kira kalian tidak punya saudara"tanya Yuju
"Tetangga kami dulu di sini."jawab Umji
"Jadi kalian pernah tinggal disini?."
"Waktu aku kecil kami tinggal disini."

Mereka hampir sampai, di kejauhan Sinbi terlihat sedang mengangkat pakaian yang dijemur, di temani Seungkwan yang setia memegang wadah untuk pakaian kering.

"Eonni..."panggil Umji

"Eomma..."panggil Yuju

Sinbi menoleh, dia terdiam melihat ketiganya mendekat. Umji dan Yuju sudah jelas dekat dengannya, jadi tidak aneh kalau mereka datang. Tapi Eunha??, Sinbi tidak pernah membayangkan anak itu akan datang. Apa penglihatannya salah?.

Umji memeluknya lebih dulu, Yuju yang tadinya berjalan lambat di belakang kakaknya sekarang juga sudah ada di dekatnya dan sedang melepaskan kedua tas yang dia gendong di depan dan di belakangnya.

"Eomma."panggil Yuju lagi sambil memeluk Sinbi dari samping

"Keringatmu banyak sekali, pasti capek."ujar Sinbi sambil menyeka keringat di wajah Yuju
"Nan gwaenchana."balas Yuju, rasa lelahnya hilang setelah bertemu Sinbi

Yuju masih tersenyum walaupun sudah melepaskan pelukannya. Eunha sekarang berada di depannya. Meskipun sedikit ragu, Sinbi mengusap pelan tangan Eunha, "Gwaenchana?."tanyanya lembut

Eunha mengangguk sebagai jawaban. Mereka tidak berpelukan, hanya tersenyum satu sama lain. Sinbi dan Eunha rasa itu sudah cukup, karena hubungan mereka belum sedekat itu.

"Siapa ini yang datang?."tanya Hyoyeon

"Anak-anakku, imo."jawab Sinbi

"Eonni, lalu aku."protes Umji karena merasa disisihkan
"Hyoyeon imo pasti sudah tahu kalau kau itu Umji."balas Sinbi
"Aishh... menyebalkan."Umji kesal

"Kim Eun Ha imnida."
"Kim Yu-Ju imnida."

"Aigo, jadi ini si kembar?."antusias Hyoyeon

Hyoyeon membawa si kembar ke dalam rumah. Umji masih cemberut karena merasa diabaikan. Sinbi hanya bisa tersenyum.

"Kemarilah.. kau pasti capek juga."

Sinbi dan Umji juga masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Seungkwan yang masih mengangkat sisa jemuran. Belum lagi tas si kembar yang masih di luar. Mau tidak mau, dia yang harus membawanya ke dalam rumah.

"Aishh jinjja, tahu akan seperti ini, aku ikut berjaga toko."kesal Seungkwan.

******

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang