Past 10 #Sowon #Sinbi

295 40 5
                                    

Yerin datang lagi ke kantor, kali ini dia datang bersama Eunha dan Yuju.

"Selamat datang samunim."sambut Sinbi

"Oppa ada di dalam?."tanya Yerin

"Sajangnim sedang meeting, tapi sebentar lagi sepertinya selesai."jawab Sinbi formal seperti biasa

"Anak-anak, ini asisten ayah kalian yang baru. Dia baru beberapa bulan bekerja. Ayo perkenalkan diri kalian padanya."ujar Yerin

"Annyeong haseyo, Kim Eunha imnida. Dan ini saudara kembarku."ujar Eunha, tangannya terlihat menyikut tangan Yuju
"Kim Yu-Ju... annyeong noona cantik."timpal Yuju

Eunha refleks memukul tangan Yuju, sedangkan Yerin menjewer telingga Yuju.

"Belajar dari siapa merayu seperti itu?. Kalian ini terlalu dekat dengan Lim, jadi saja seperti ini."dumel Yerin

Sinbi tersenyum karena interaksi mereka, "Hwang Sin Bi imnida. Mohon kerjasamanya."ujarnya memperkenalkan diri

"Sinbi-ya, kami akan menunggu di dalam."
"Nde samunim."

Mereka bertiga masuk ke ruangan Sowon.

"Sepertinya mereka lupa padaku. Tapi syukurlah mereka baik-baik saja."batin Sinbi

Sowon kembali setelah hampir satu jam, dia berjalan cepat menuju ruangannya. "Anak-anak ada didalam?."tanyanya sebelum masuk
"Nde sajangnim."

Setelah beberapa saat mereka keluar dari ruangan itu.

"Sinbi-ya, kami akan makan siang."ujar Sowon
"Ne..."

Yerin dan si kembar sudah jalan lebih dulu.

Sowon menghela nafasnya karena respon Sinbi. "Kami akan makan siang. Ayo ikut."
Sinbi mengeleng menolak, untuk apa juga dia ikut acara makan siang keluarga.

Sowon tak suka penolakan, dia menarik Sinbi keluar dari mejanya.

"Kalian lama sekali jalannya."tegur Yerin

"Mian.."sesal Sowon

Yerin menyerahkan kunci mobilnya, lalu masuk lebih dulu. Sinbi tampak bingung ketika Sowon membukakan pintu depan mobil untuknya. Harusnya Yerin yang duduk disana. Bukan dia.

"Sinbi-ya, cepatlah!."
"Ne."

Eunha menatap mereka aneh, kenapa ayahnya seperhatian itu pada Sinbi?. Sinbi hanya seorang asisten, tapi dia masih berpikiran kalau ayahnya hanya bersikap gentle sebagai pria saja. Pikirnya tidak ada perasaan lebih dari itu.

Mereka makan siang di restoran Italia dan memesan ruang private. Sinbi masih merasa canggung, padahal yang lain bersikap biasa saja. Dia duduk bersebelahan dengan Yuju, didepannya ada Eunha - Yerin, sedang kan Sowon berada di sisi lain yang menjadikan dia ditengah-tengah mereka.

"Sinbi-ya, jangan sungkan."ujar Yerin
"Nde samunim."balas Sinbi

"Samunim?."heran Sowon
"Wae?. Untuk saat ini aku masih jadi nyonya di keluarga Kim."sarkas Yerin
"Ck, orang-orang akan terus salah paham."dumel Sowon

"Imo pasti menikmati peran sebagai nyonya besar. Apa ini termasuk latihan lagi?."tanya Yuju
"Sudah pasti begitu, kita selalu jadi kelinci percobaan."timpal Eunha

Sinbi kembali bingung dengan mereka.

"Kalian tidak mau membantuku sedikit saja. Lagipula kalau aktingku bagus, itu tidak akan mengecewakan kalian. Kalian bisa membanggakan aku di depan teman-teman kalian."ujar Yerin

Eunha mengeleng tak setuju... "Drama-mu ratingnya selalu jelek."

Yerin tertunduk lesu sebentar. Tapi kemudian dia tersenyum lagi. "Kalau nanti rating-nya bagus, kalian harus menuruti perintahku dan membanggakan aku di depan teman-teman kalian."

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang