Part 06

468 47 2
                                    

"Appa sudah pulang?. Tumben."ujar Eunha

"Bukankah bagus?."tanya Yuju

"Huh... kau sedang menikmati peran jadi anak yang baik?. Kau pasti bahagia."sarkas Eunha

"Noona... apa salahnya?."Yuju

Eunha tidak ingin menjelaskan tentang perasaannya lagi.

"Kita sedang bermusuhan karena kau mengkhianati aku. Jadi jangan sok baik ketika kita hanya berdua saja."

"Noona."

Eunha memang merasa dikhianati oleh Yuju setelah adiknya itu menerima Sinbi sebagai ibu sambung mereka.

Yuju berjalan lunglai menuju dapur. Tapi matanya langsung termanjakan ketika melihat makanan yang tersaji disana.

"Tunggu ayahmu dulu."larang Sinbi sambil mengeplak tangan Yuju yang akan mengambil lauk pauk

"Eomma... sepertinya mereka tidak akan makan."Yuju
"Lalu kenapa tidak diajak?."Sinbi
"Aku akan panggilkan appa."
"Lalu Eunha?."
"Umji saja."

"Kenapa aku?."protes Umji, tapi dia seketika berdiri dan pergi ke kamar Eunha

Mereka sekarang sudah berkumpul dan makan bersama. Yuju selalu memuji Sinbi karena masakannya yang enak. Eunha makan dalam diam, percuma mengelak perkataan Yuju. Karena memang masakannya enak.

Sowon sesekali tertawa dan mengobrol dengan putranya itu. Dia bersikap biasa saja pada istrinya seolah tak terjadi pertengkaran tadi.

Tapi ketika mereka berdua beristirahat, mereka tidur saling membelakangi satu sama lain. Mereka masih kesal, Sowon tak terima karena Sinbi menentangnya. Sinbi juga tidak bisa menerima keputusan Sowon yang serba mendadak. Suaminya itu selalu menganggap segalanya mudah.

S
K
I
I
P

"Anak-anak... menurut kalian bagaimana kalau kita pindah ke Jepang?."tanya Sowon, dia sengaja mengantar anak-anak untuk membicarakan ini, dan mencoba mendapat dukungan dari mereka

"Pindah? Mendadak seperti ini? Memangnya ada apa?."tanya Eunha

"Pekerjaan appa sekarang sedang banyak disana. Jadi sebaiknya kita semua pindah."jawab Sowon beralasan

"Appa dan keluarga baru appa saja yang pergi. Aku bisa tinggal disini bersama imo."tolak Eunha

"Noona..."peringat Yuju, karena dia tahu saudara kembarnya itu pasti akan bicara yang tidak-tidak lagi

"Wae?? Lebih baik seperti itu bukan?. Kalian akan jadi keluarga bahagia bersama."tantang Eunha

Umji terlihat menahan emosinya disebelah Yuju. Meskipun tidak terang-terangan, dia tahu kalau Eunha sedang menyindir mereka.

"Noona, kau juga bagian dari keluarga."Yuju

Eunha tak ingin berdebat lagi dan mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Sowon masih bersikap santai dan fokus menyetir. "Imo kalian juga akan menyusul pindah. Kalau kalian setuju, ibu kalian juga akan setuju."jelasnya

"Apa alasannya?."tanya Yuju

"Sudah jelas karena pekerjaan."jawab Sowon

Yuju tidak bisa mengiyakan pertanyaan Sowon, karena dia harus memikirkannya lagi.

Mereka sampai di sekolah, Yuju dan Eunha sudah keluar lebih dulu. Sementara Umji masih di dalam mobil.

"Hyeongbu, kau dan eonni bertengkar, iya 'kan?."tanya Umji

Sowon terdiam karena memang benar.

"Eonni pasti tidak setuju dengan hal ini. Dan kau pasti berpikir kalau anak-anak setuju pasti eonni akan setuju. Tapi meskipun tidak terang-terangan sepertinya kedua anakmu lebih satu pemikiran dengan eonni. Aku rasa caramu ini salah."

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang