Part 17

394 60 20
                                    

Umji keluar dari kamar, dan Yerin sudah menunggunya.

"Apa yang kau janjikan padanya?."tanya Yerin
"Bertemu kakakku. Memangnya apalagi?. Yang dia mau hanya ibu-nya."jawab Umji

Umji keluar dengan menarik koper.

"Mungkin kau akan tinggal lagi disini. Kenapa membawa lagi barang-barang lain. 'Kan repot kalau nanti pindah lagi."

"Aku sebenarnya memang ingin pindah karena merasa eonni sudah bisa hidup lebih baik bersama keluarganya. Tapi hal ini malah terjadi. Sepertinya aku akan tinggal lagi bersama eonni dan anaknya di apartemen yang lain nanti."Umji

Yerin terkekeh pelan, Umji ini seperti dirinya.

"Kenapa Yuju seperti ini?."tanya Umji
"Dia pernah trauma karena kehilangan ibunya. Kami sudah melakukan hipno terapy agar trauma-nya hilang. Tapi ketika Sinbi pergi, itu memicu rasa trauma-nya lagi. Dan Jadilah seperti ini. Tadinya aku akan melakukan hipno terapy lagi, tapi sepertinya tidak perlu. Kau bisa menenangkan Yuju."jawab Yerin
"Jadi begitu. Eonni tenang saja, kami sudah berjanji. Dan dia akan kembali seperti biasa. Tapi biarkan kamarnya berantakan seperti itu."
"Kenapa?."
"Aku hanya merasa Yuju harus menyelesaikan semuanya sendiri. Kalau kakakku ada disini sekarang, dia pasti akan seperti aku juga."

"Kakakmu baik-baik saja?."tanya Yerin lagi, dia yakin Sinbi pasti sudah menghubungi Umji

Umji akhirnya menjawab, sepertinya tidak apa-apa kalau Yerin tahu soal kakaknya, "Dia bilang padaku hatinya lebih tenang sekarang. Dan akan lebih tenang setelah tahu kondisi anak-anaknya disini."
"Katakan padanya kalau Yuju baik-baik saja. Dan Eunha sadar minggu lalu, dia sudah semakin membaik."

Tak disangka, ternyata Sowon pulang dan mereka berdua bertemu.

"Umji, kau pulang."tanya Sowon lembut

"Aniyo. Aku mengambil barang-barangku."jawab Umji datar

Umji melewati Sowon begitu saja, jelas dia marah. Siapa yang tidak marah ketika satu-satunya keluarga yang dimilikinya disakiti oleh orang lain?. Meskipun itu suami kakaknya sendiri, dia tetap tidak akan terima.

******

"Kenapa miss Angela datang lagi?."
"Aku hanya ingin menjagamu saja."
"Tidak perlu merasa bersalah. Sudah kewajiban sebagai sesama manusia untuk saling tolong-menolong."

Eunha bersikap biasa saja, padahal mereka sama-sama tahu yang sebenarnya.

Lim yang berada di tengah-tengah mereka, tampak serba salah.

"Aku rasa kalian harus mengobrol berdua saja."ujar Lim dan meninggalkan mereka

Angela mendekati Eunha dan duduk di depannya.

"Mianhae."
"Miss sudah terlalu banyak minta maaf sejak aku sadar."

"Bukan untuk kecelakaan itu saja tapi untuk semuanya. Aku ini ibu yang tidak baik. Mianhae."sesal Angela

Eunha tersenyum kecil. "Jadi memang benar kau ibuku. Appa ternyata tidak berbohong tentang kau yang mirip dengan Yuju."

"Aku selalu iri tentang hal itu."ujar Eunha sambil menunduk

"Ingatanku belum kembali, tapi aku tidak ingin itu kembali. Imo susah payah mengobati kami, jadi aku rasa sebaiknya kami tidak ingat apapun. Tapi Aku sudah cukup bersyukur karena kau masih hidup."

Angela terharu mendengarnya, Eunha sangat dewasa menyikapi semuanya.

"Eunha-ya... boleh aku memelukmu."pinta Angela

Eunha masih menunduk dan melihat kuku jarinya, dia gugup. Meskipun sudah menyiapkan diri sejak lama, tapi dia tetap gugup.

"Kalau tidak mau, tidak apa-apa."Angela memaklumi

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang