Part 13

423 51 6
                                    

Yerin ikut sarapan bersama WonBi,

"Aku akan pulang hari ini. Dan bulan depan juga aku harus pergi."
"Kemana?."
"Jepang. Aku benar-benar ada project disana."
"Berapa lama?."
"Dua tahun."

"Selama itu?."Sinbi terkejut

"Eonni, tak bisakah kau tetap disini saja."rayu Sinbi

Yerin tersenyum kecil dan mengeleng, "Agensi Jepang lebih ketat. Aku tidak bisa seenaknya. Dan pinaltinya juga lumayan."

"Oppa pasti bisa membayarnya. Oppa, kau akan memberikan berapapun yang aku mau 'kan?."tuntut Sinb tiba-tiba
"Sejak kapan istriku jadi matre begini..."canda Sowon
"Oppa..."

"Kita bisa mengunjungi Yerin saat kau rindu padanya."ujar Sowon memberi pengertian

Sinbi tak terima, dia cemberut dan langsung pergi ke kamarnya.

"Tidak di kejar?."tanya Yerin
"Nanti juga baik sendiri."jawab Sowon
"Hah... sesekali mengikuti drama istrimu tidak apa-apa."nasihat Yerin, "Tapi karena ini masalahku, jadi tidak apa-apa. Biar aku yang membujuknya."tambahnya dan menyusul Sinbi

******

Sekolah selalu terlihat ramai ketika jam istirahat.

"Semenjak jadi ketua kelas. Kau jadi sibuk."komentar Mina
"Mau bagaimana lagi?."balas Eunha

Mina mengandeng tangan Eunha, agar sahabatnya itu tidak kemana-mana lagi selain mengikutinya.

Mereka pergi ke kantin, memesan makanan lalu duduk di depan Yuju dan Jungkook.

Makan dan mengobrol, semua orang melakukan itu saat di kantin.

"Ju-ya, habis ini kita main bola saja dengan anak kelas sebelah. Lagipula Kim sonsaeng tidak ada."ajak Jungkook

"Ada tugas, jangan bawa dongsaengku menjadi tidak benar."tegur Eunha

"Ck, aku lupa ada ketua kelas. Lagipula tugasnya tidak akan di kumpul. Tidak masalah."bantah Jungkook

"Ayo pergi."ajak Yuju

"Yuju-ya..."
"Bersenang-senang sesekali tidak apa-apa, noona."

"Yuju terlihat semakin bebas. Seharusnya kau ikuti jejaknya."Mina
"Meskipun kami kembar, bukan berarti kami harus sama, bukan?. Terlebih lagi aku ini kakaknya."balas Eunha

Mina tersenyum pengertian mendengar penuturan Eunha.

Selesai makan mereka berjalan bersama menuju kelas. Di depan mereka ada Angela dan seorang guru sedang mengobrol sambil berjalan.

"Jalan mereka lama."dumel Mina pelan

Eunha menahan tangan Mina, mereka berhenti sebentar menunggu kedua guru itu berbelok ke sisi lain menuju ruang guru.

Tapi mata Eunha menangkap ada yang tidak beres dari lantai 3, dia tiba-tiba berlari, dan mendorong kedua guru itu agar segera menjauh.

Prankk

Brugg

Tiang penyangga lampu yang dipasang di tembok lantai 3 terlepas dan jatuh mengenai kepala Eunha.

"Eunha..."

Angela segera berdiri dan mendekati Eunha yang hampir pingsan.

"Eunha-ya.. eunha..."panggil Angela sambil memangku kepala Eunha

"Telepon ambulans, palli!!!."paniknya

Guru lain yang di dorong oleh Eunha tadi langsung menelepon ambulans

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang