Part 04

485 55 2
                                    

Eunha enggan pergi ke sekolah karena Yuju masih sakit. Dia harus merawat adiknya. Tapi dia ingat akan ada kuis matematika hari ini. Dia jadi bingung di kamar Yuju, meskipun adiknya itu sudah mengusirnya.

"Kalau begitu aku juga akan sekolah."seru Yuju pada akhirnya karena dia tidak tega pada Eunha, dia tahu betapa kakaknya itu menjaga nilai-nilainya agar mendapat penghargaan dari ayah mereka

"Tapi Yuju-ya, kau masih Sakit."

"Nan Gwaenchana."

Yuju berjalan sempoyongan menuju lemari pakaiannya.

"Astaga, kau mau kemana?."Sinbi terkejut ketika melihat Yuju yang sedang dipapah oleh Eunha

"Jangan sekolah."larang Sinbi

"Eunha, Umji sudah menunggu. Kalian pergilah. Umji juga sudah membawa sarapan untukmu, makanlah di bus."

"Tapi..."

Eunha menoleh dan menatap Yuju.

"Pergilah, Lagipula kalau adikmu ini pingsan di sekolah, aku juga yang repot nanti."dumel Sinbi

Sinbi membantu Yuju berbaring di kasurnya lagi.

"Eunha, tunggu apalagi?. Pergilah, kalian bisa terlambat."
"Ne."

Yuju menatap Sinbi dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ahjumma sedang membuat makanan untukmu. Jadi kau harus memakannya. Menunggu setengah jam lagi tidak apa-apa 'kan?."

Yuju hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian memejamkan matanya. Dapat dia rasakan kalau tangan Sinbi memegang dahinya sebentar lalu merapihkan kembali poninya.

"Kau masih demam. Ini pasti karena memar di tubuhnya."gumam Sinbi khawatir

******

"Yerin-ah, aku sudah bilang tidak mau. Dan katakan padanya untuk menjauhi anak-anakku."

"Oppa, dia terus mengangguku. Bertemu sekali saja bagaimana?."

"Aku bilang tidak, berarti tidak."

Sowon mematikan sepihak telepon dari  adiknya.

"Kau dengar sendiri? Dia tidak ingin bertemu denganmu."

"Bagaimana kalau kau pertemukan aku dengan istrinya."

"Kau ingin Sowon oppa memusuhi aku?. Permintaanmu semakin tidak masuk akal. Pergilah!!."

"Yerin-ah, jebal."

Yerin menolak permintaan wanita yang berstatus teman satu grupnya dulu.

"Dengan aku memaafkanmu, itu sudah menjadi bentuk pengkhianatan pada kakakku. Sadarlah Choi, kau harus ingat posisiku!. Ternyata kau masih egois seperti dulu. Aku tidak bisa membantumu. Keputusanku sudah final. Tolong jangan menarikku dalam masalah kalian lagi."

******

"Sajangnim, apa kau dijemput oleh samunim?."

"Anni, Sinbi tidak tahu aku pulang lebih cepat."

Sowon dan Jisoo-Sekretaris pribadinya- baru sampai di Seoul. Kepulangan mereka lebih cepat satu hari dari rencana awal. Mereka pulang dengan taxi yang sama karena satu arah. Meskipun mereka memiliki hubungan sebagai atasan dan bawahan, tapi mereka sebenarnya sahabat sejak kuliah.

"Jisoo-ya."

"Ne?."

"Bisa kau urus satu hal untukku. Ini diluar pekerjaan."

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang