Part 12

384 52 5
                                    

"Melihat anak-anak lebih lama? Seperti dia akan mati besok saja... menyebalkan."batin Yerin

"Waeyo Yerin-ah. Sejak tadi cemberut, apa kami membuat kesalahan?."tanya manager-nya

"Aniyo, mianhae. Aku hanya sedang banyak pikiran."

"Masih tentang keluarga kakakmu lagi?."

Yerin tak menjawab, tapi diam-nya itu diartikan sebagai jawaban 'Ya' oleh managernya. Managernya ini bekerja bersama Yerin sejak dia bersolo karir. Dia tahu masalah Yerin selama ini hanya seputaran keluarga kakaknya saja. Terkadang dia prihatin karena Yerin terlihat tidak menikmati hidupnya sendiri. Dia selalu memikirkan orang lain lebih dulu, terlalu baik. Membuatnya khawatir saja.

"Yerin-ah. Maafkan aku kalau lancang. Tapi..."

"Waeyo eonni?. Seperti dengan orang lain saja. Katakan saja..."

"Sebelum  memikirkan orang lain. Pikirkan dulu dirimu sendiri. Kau ini terlalu baik. Aku jadi khawatir. Bahkan sekarang kau masih sendiri."

Yerin tersenyum memaklumi. "Gwaenchana, lagipula aku tidak sendirian. Aku masih punya kalian."

"Yerin-ah... bukan itu maksudku."

"Gwaenchana eonni... apa make up ini sudah selesai? Kapan aku take?."

******

Sowon lebih banyak melamun ketika bekerja. Dan Jisoo menyadari hal itu, tapi dia tak menanyakannya kali ini dan menunggu Sowon bercerita.

"Jisoo-ya, ketika Jenni hamil waktu itu. Apa saja yang dia inginkan?."

"Kenapa bertanya?."

"Aku bingung dengan Sinbi."

Jisoo bersyukur karena kali ini Sowon memikirkan istrinya sendiri bukan yang lain.

"Jenni tidak banyak permintaan. Dia justru menghindari aku. Katanya aku bau, aneh, pokoknya aku terkesan menjijikan dimatanya."cerita Jisoo

"Jenni persis seperti Yuna dulu. Tapi Sinbi kali ini lebih membuatku bingung."

"Kau mungkin membuat kesalahan."

"Aku tak sengaja mengacuhkannya kemarin."

"Bingo... itu dia masalahmu. Terima saja Sinbi akan marah sampai dia melahirkan."

"Dia melahirkan sekitar 4 bulan lagi. Itu masih lama."

"Telepon dia, katakan kau akan pulamg cepat. Lalu tanya apa dia ingin sesuatu?."

Sowon langsung mengikuti saran Jisoo

"Yeoboseyo?."

"Honey, aku akan pulang cepat. Ingin aku belikan sesuatu?."

"Aku sudah memasak, aku tidak ingin apa-apa."

"Cemilan mungkin... atau ceker ayam kesukaanmu?."

"Aku tidak bisa memakan itu lagi. Menjijikan melihat kaki-kaki ayam itu."

"Emmz... Kue?."

"Sejak kapan aku suka kue?. Aku bahkan membuat kue hanya untuk si kembar dan tidak pernah memakannya lebih dari 3. Apa kau lupa?."

Sowon semakin bingung, Jisoo yang melihat itu terlihat menahan tawa.

"Jadi honey, kau ingin apa?."

"Tidak ada, aku sudah meminta Yuju membeli cemilan."

"Aku 'kan sudah bilang, jangan meminta padanya lagi."

Step MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang