Sinbi diam di belakang orangtuanya, Sowon sedang berpamitan pada mereka. Sinbi sedikit bingung dengan hatinya, bukankah seharusnya dia senang saat Sowon pergi?. Tapi kenapa dia tak rela?.
Sowon selesai berbicara dengan Yul dan Sooyeon, dia lalu menghampiri Sinbi. "Pastikan kau dapat beasiswa itu dan temui aku di Seoul."
"Untuk apa menemuimu?."tanya Sinbi masih berusaha untuk acuh
"Cih, bocah ini masih saja jual mahal. Aku akan pulang. Kemarilah peluk aku."
"Shireo!."Sowon menghela nafasnya karena sikap Sinbi. "Umji-ya... anak manis. Mau 'kan memeluk ahjussi?."
Umji tanpa perlawanan apapun langsung menghampiri Sowon dan memeluknya.
Sinbi kira Sowon akan langsung pergi setelah memeluk Umji. Tapi tangan itu tiba-tiba saja menyentuh kepalanya dan mengusap rambutnya pelan.
"Aku serius, kau harus menemuiku ketika di Seoul nanti. Aku akan kirim alamat baruku pada ayahmu."
******
"Rumah jadi sepi setelah Sowon pergi. Sinbi jadi tidak punya teman bertengkar."
"Aku kira kau tidak suka dengannya, chagi."
"Awalnya memang begitu. Tapi kau benar, dia hanya pria malang yang tersesat karena cara mencintai yang salah."
"Seobang..."
"Wae?."
"Kalau aku pergi nanti, berjanjilah satu hal."
"Jangan bicara yang bukan-bukan. Kita akan menua bersama dan melihat Sinbi dan Umji sukses."
"Seobang, kau tahu kondisiku 'kan?. Ini hanya tinggal masalah waktu."
Yul tak terima, tapi dia tak bisa berkata apapun lagi dan hanya menunduk lalu menyandarkan kepalanya di bahu istrinya.
"Berjanjilah kau tetap bahagia bersama anak-anak."
"Ne... apapun untukmu."S
K
I
I
P"Sinbi-ya... ini alamat Sowon. Sesekali mampirlah kesana."
"Untuk apa aku kesana?. Aku tidak mau."
"Mereka sudah menganggap kita keluarga. Jadi kita juga harus seperti mereka."
Yul memasukan kertas bertuliskan alamat rumah Sowon ke dalam tas ransel Sinbi.
"Aku akan sangat merindukan Eonni."
"Aku juga... cepat selesaikan sekolahmu disini. Lalu susul aku."
"Itu akan lama. Aku masih SD."Sinbi mengusap pelan wajah Umji, "Tidak akan lama. Ketika SMP nanti, langsung susul eonni bersama appa."
Sebelum meninggalkan rumah, Sinbi berhenti di ruang tengah dan menatap foto ibunya. "Eomma, aku pergi. Aku janji kau akan bahagia melihatku dari atas sana."pamitnya
"Sudah berpamitan pada ibumu?. Ayo pergi, kau bisa tertinggal bus."
******
Sinbi sampai di asrama tempatnya tinggal, dan sekarang sedang merapihkan barang-barangnya. Dia termenung sejenak saat melihat kertas yang bertuliskan alamat rumah Sowon.
"Untuk apa kesana?."pikir Sinbi sambil meremas kertas itu dan membuangnya, tapi beberapa saat kemudian dia memugutnya lagi dan menyimpannya di sela-sela buku.
"Sinbi-ya..."
"Ne, sunbaenim..."
"Ayo ikut kami. Kami akan mengenalkanmu pada yang lain dan juga lingkungan disekitar asrama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mother
RandomKim Sowon, duda tampan yang memiliki dua anak dan baru merasakan kembali cinta setelah hampir 10 tahun. Hwang Sinbi, wanita muda yang tak pernah menduga akan jatuh cinta pada pria yang 12 tahun lebih tua darinya. Sinbi menjalani hidup yang keras sej...