Votement jangan lupa kk!!
.
.
.Pulang sekolah Alen dan Arga langsung tancap gass ke cafe.
Awalnya Alen menolak karena mager
Tapi ya! Bukan Arga namanya kalo gak pake jurus ancaman.Sampai di cafe, Alen masih menggerutu tak jelas.
"Cepet lo mau ngomong apa?" Cetus Alen
"Santai dulu kali Len, minum dulu Napa."
Alen menatap Arga malas
"Mbak!" Panggil Arga kepada pelayan cafe
Lalu memesan minuman
"Lo mau minum apa Len?" Tanya Arga
"Coklat panas."
Arga mengangguk, "Mbak, kopi sama coklat panas masing-masing satu."
"Baik, tolong tunggu sebentar."
Setelah pelayan tersebut tidak ada dihadapan mereka.
Alen bertanya hal yang sama lagi
"Lo mau ngomong apa Arga, gue capek mau istirahat." Pinta Alen memelas
Arga terkekeh melihat wajah Alen yang melas.
"Gue rasa Lo udah baikan sama Bella?" Tanya Arga
"Menurut Lo?" Tanya Alen balik
"Menurut gue, Lo udah baikan."
"Ya itu Lo tau,"
"Lo baikan dengan cara ikhlas lahir batin kan?"
Alen mengernyit bingung
"Maksud Lo?"
"Maksud gue lo baikan sama Bella tulus kan? Bukan semata-mata karena gue nyuruh Lo?"
"Sebenarnya bisa dikatakan keduanya." Ucap Alen santai
Hening, sampai pesanan mereka datang.
"Permisi mas, mbak." Kata pelayan tersebut lalu meletakkan minuman di meja
Alen mengernyit bingung, melihat ada kertas yang tertempel di cangkir minumannya
"Itu kertas apa mbak?" Tanya Alen pada pelayan tersebut
Pelayan tersebut terkekeh
"Buka saja mbak."
Arga yang ikutan kepo langsung mengambil kertas tersebut lebih dulu dari Alen
"Kami dari pekerja juga pemilik cafe mengucapkan semoga hubungan kalian lamggeng kepada setiap pasangan, juga terimakasih karena telah mengunjungi cafe kami." Gumam Arga
Arga menatap Alen bergantian dengan kertas yang dipegangnya.
"Kenapa Lo liatin gue?" Kata Alen lalu merebut kertasnya dari Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEN
Roman pour Adolescents[SELESAI] "Sekali lagi Lo bikin Bella celaka! lo bakal nyesel." Ucap zevan penuh penekanan. Lalu pergi sambil menarik Bella menjauh dari area kolam renang. Alen menatap kepergian mereka dengan tatapan yang rumit. Sampai akhirnya matanya berkaca-kaca...