16. Jatuh cinta katanya? (2) [revisi]

1.5K 266 12
                                    

Votement!

A
R
L
E
N

....

"Demi apa gue, kebetulan banget ya?"

Gean tersenyum Lebar

"Apakah ini yang dinamakan jodoh?"

"Maybe."

Gean beranjak dari tempat duduknya
Dan mendekati cewek yang menyahut nyanyian Dika

"Wihh...gila, si bos gantle juga." Seru Erik

"Boss gue tuh." Kekeh Dika

"Boss gue juga." Kata Reza tak mau kalah

Leo? Tidak bisa berkata-kata
Ternyata cewek yang disukai temannya adalah adiknya, Alen.

Tentu saja Leo terkejut. Apakah dirinya harus melakukan sesuatu? Itulah yang dipikirkan Leo.

...

"Ada-ada aja kamu Len!" Ana geleng-geleng kepala ketika Alen menyahut nyanyian salah satu pengunjung cafe.

Alen nyengir tanpa dosa

"Hai! Boleh ikut gabung?"

Tiba-tiba seseorang mendatangi meja Alen dan Ana.

Alen mengernyit hera, apakah dirinya kenal dengan orang ini?

Ana menoleh menatap Gean juga penuh tanda tanya? Tapi tidak mempersalahkannya karena dirinya pikir Gean adalah teman Alen.

"Boleh." Jawab Ana

Gean duduk.

"Oh iya maaf, kenalan dulu nama gue Gean." Dengan percaya diri Gean memperkenalkan dirinya.

"Bukan temen kamu Len?" Bisik Ana

"Bukan mba, Alen aja gak kenal." Balasnya juga berbisik

"Mbak kira temen kamu."

Merasa tidak enak dengan Gean karena telah mengabaikan, Ana memperkenalkan dirinya juga.

"Ohh salam kenal, saya Ana."

Gean tersenyum menanggapi
Berharap Alen juga memperkenalkan diri.

Alen yang masih terdiam saat lengannya disenggol oleh Ana.

Ana memberi kode untuk Alen.

Alen yang paham akhirnya juga memperkenalkan diri.

"Hai! Gue Alen." Jawabnya sedikit kaku

Gean semakin tersenyum manis

"Kalo gitu kalian lanjutin aja makanya."

Ana rasa cowok didepannya lebih muda darinya. Karena mendadak merasa menjadi seorang kakak yang memiliki sepasang adik.

"Gean mau makan apa? Biar makan bareng." Tawar Ana dengan lembut

ARLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang