28. Party [revisi]

1.2K 208 7
                                    

Vote dulu ya
Biar authornya seneng hehe

......

"Sumpah sih, lu cakep banget len." Seru fatal

"Lah...jadi selama ini gue burik ya?"

"Ya bukan gitu konah."

Alen tersenyum senang sambil berputar-putar layaknya kipas angin.

"Bisa diem tydak? Pening pala gue liatnya." Celetuk farel

Alen mendengus kesal. Tidak bisa apa liat temen seneng.

Malam ini Alen dan farel berangkat bersama kepesta ulang tahun anak holkay, teman satu sekolahnya.

"Udah selesaikan?"

Alen mengangguk

"Yok berangkat,"

"Gass kuuy ngueng."

Alen tersenyum lebar. "Tumben banget pake mobil?gue kira kita berangkat pake motor matic lo."

"Motor gue lagi istirahat di rumah, udara malam juga dingin entar masuk angin."

Alen mangut-mangut mengiyakan, sambil masuk kedalaman mobil farel.

"Gampang sih kalo masuk angin tinggal minum tolak angin." Gumamnya

...

"Aduh," matanya melirik kesana-kemari melihat para tamu lain di lapangan luas dan di desain mewah yang berhiasan layaknya pesta ulang tahun.

Dia rasanya ingin pulang saja tapi apa daya dia tidak ingin adik dari pacarnya merasa kecewa padanya. Dan juga pakaiannya terlihat pendek dan sedikit terbuka di bagian dada membuatnya merasa tidak nyaman.

"Dea," Dea menoleh keasal suara yang memanggilnya

"Iya kenapa Andin?"

"Di cariin bang Dika tuh di sana," katanya dengan menunjuk yang di maksud.

Pipi Dea bersemu merah

"Cepet sana," Andini mendorong pelan pundak pacar kakaknya sambil terkekeh menggoda.

Dea melangkahkan kakinya

Tanpa di sadari ada yang tersenyum sinis, tidak hanya satu bibir saja yang tersenyum sinis namun lebih.

...

Arga berangkat tidak?

Tentu saja iya, seluruh anak SMA Tanuwijaya di undang ke pesta ulang tahun tersebut. Bahkan bukan anak sekolahnya saja yang diundang tapi juga SMA lainnya. Sudah terbayang akan semeriah apa pestanya.

Bella menggenggam tangan Arga erat seperti takut kehilangan.

Dirinya juga Arga sudah berada di tengah-tengah banyaknya orang.

"Jangan sampai lepas ini gengamannya," titah Arga

Bella mengangguk sambil mengeratkan tautan jari dirinya dan Arga, tak lupa senyuman senangnya tercetak jelas dibibirnya.

Mereka berdua berjalan-jalan sambil mengobrol dengan yang lain sebelum acaranya dimulai.

...

Farel membuka pintu mobil begitu juga dengan Alen. Keduanya sekarang berjalan beriringan memasuki lapangan yang sudah dihias dimana nanti tempat acaranya berlangsung.

"Mewah banget wegasslahh,"

Farel memutar bola matanya malas lalu menarik tangan Alen untuk bergabung di kerumunan para tamu lain.

Tak lama acaranya pun dimulai

"Rel,"

Panggil Alen sedikit teriak karena suara musik yang menggelegar.

Alisnya terangkat 'apa?'

"Ini yang diundang anak sekolah kita aja kan? Kok rame banget." Bisik Alen

Farel mengetuk jari telunjuknya di dapur terlihat berpikir. Dan itu membuat Alen merasa jengkel.

"Katanya sih bukan anak sekolah kita aja yang di undang, beberapa anak sekolah lain juga diundang termasuk SMA Henandra."

Mata Alen melotot dan tangannya hendak melayangkan pukulan namun terhenti karena ada keributan lain yang terjadi.


Semua mata yang tadinya asik sendiri-sendiri sekarang tertuju ke arah keributan terjadi. Musik yang tadinya berdentum keras kini mulai hening.

Dua lelaki sedang melayangkan pukulan masing-masing.

"Kepo gak lu?" Tanya farel tanpa menoleh kearah Alen

Alen melirik farel lalu menatap lagi keributan di depan

"Kayaknya iya, yok mendekat."

"Yok,"

Mereka berdua berjalan mendekat

...

Leo dan Gean berusaha keras menahan Dika yang sedang mengamuk. Begitu juga dengan Erik dan Reza yang menahan sasaran amuk Dika.

"LEPAS!" Dika berusaha melepaskan diri dari Leo dan Gean.

"Anak orang udah bonyok bangsat," Jawab Gean mencoba menenangkan Dika

"Dia udah arghhhhhhh....." kali ini Dika tubuhnya yang di tahan Leo dan Gean terlepas. Sengaja dilepas karena ada gadis yang tengah memeluknya sekarang.

Napasnya memburu, meski amarahnya memuncak Dika tidak bisa kasar pada gadis apalagi gadis yang dia cintai.

Dika melepas pelukan Dea, iya Dea pacarnya Dika.

Matanya menyorot sedikit kekecewaan entah kecewa karena apa?

"Dika," lirih dea ketika Dika berbalik berjalan menjauh dari dirinya.

...

TBC


Selasa, 06 Juli 2021
Revisi: Kamis, 19 Agustus 2021

ARLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang