Votement!!
.
.
.
"Bang,"
Yang di panggil menoleh
"Kenapa?"
"Gak ada niatan kasih kesempatan buat Alen? lagian itu bukan salah dia. Itu udah takdir yang maha kuasa." Jelas Luna menekan kata takdir
Leo menghela nafas lelah
Menepikan mobil sementara"Lo udah tau alasan gue kan?" Matanya menatap Luna tajam
Luna meneguk salivanya
Luna paham jika Leo sudah berkata lo-gue artinya saat ini Leo dalam mode marah.
Tapi kali ini dirinya dengan berani menatap tajam balik Leo.
"Gue tau alasan Lo! Tapi emang bener kan yang gue bilang? Ini udah takdir, Lo gak bisa mencegah. Alen gak salah, disini gak ada yang salah! Semuanya udah ada yang atur." Sekarang Luna ikutan meredam emosi
Leo terdiam sejenak
"Sadar bang! Jangan nyalahin Alen terus. Gue gak mau Lo nyesel nanti!" Mata Luna sudah berkaca-kaca
Leo kembali mengemudikan mobilnya
"Bang! Gue mau semua saudara-saudara gue kumpul lagi. Gue kangen yang kayak dulu lagi." Lirih Luna
...
"Duh mampus!" Alen panik
"Apa lari aja ya?" Gumamnya sambil menunduk
Alen sedikit mendongak takut-takut apa orang itu beneran ke arah dia buat mencaci maki balik atau bagaimana?
Makin Deket
Makin Deket banget
Brummm
Alen dibuat diam sambil menatap motor yang baru saja melewatinya
Duh, malunya!
Ke ge-eran sih.
"Duh malunya." Katanya sambil menepuk-nepuk pipinya pelan
Alen melihat orang tersebut memakai jaket hitam bertuliskan 'D' warna merah juga dengan tambahan sepeti ada gambar tetesan darahnya di belakangnya
"Tapi gak papa, gak ada yang tau juga." Lanjutannya
"Gak tau apa?"
Alen tersentak kaget
Menoleh kebelakang ternyata...."Farel, ngagetin tau!"
Farel mengangkat kedua bahunya tak peduli
"Ngapain Lo disini! Apartemen lo kan-" mulut farel di bungkam dengan tangan Alen
"Bacot banget lu sumpah."
"Gue cuman nanya doang elah. Hmmm...lo udah balik kerumah Len?" Tanya farel dengan mata disipit-sipitkan
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEN
Teen Fiction[SELESAI] "Sekali lagi Lo bikin Bella celaka! lo bakal nyesel." Ucap zevan penuh penekanan. Lalu pergi sambil menarik Bella menjauh dari area kolam renang. Alen menatap kepergian mereka dengan tatapan yang rumit. Sampai akhirnya matanya berkaca-kaca...