03. Farel [revisi]

2.8K 448 79
                                    

Udah tekan bintang yg dipojokan kiri?
Kalo belum, tekan gih!!
Udah? Makasih

Selamat membaca
Semoga suka<3

<====^•^====>

"Dari mana aja Lo? gue dari tadi nungguin."

"Santai elah, gue tadi di UKS."

"Hah! Lo sakit," seketika cowok bernama farel panik, Tangannya di tempelkan di dahi Alen.

"Gak usah pegang-pegang, cuman pusing doang." Alen menggeplak tangan farel

Farel meringis

"Sadis Lo. ya udah lah naik, gue laper mau makan masakan emak."

Alen memutar bola matanya malas

Setelah Alen menaiki kendaraan matic sahabat laki-lakinya, Farel Aditya Lingga
Bergerak menyusuri jalan kota.

Alen memang sering pulang bersama farel sahabat nya dari kecil
Menurut Alen farel itu sahabat yang paling unik. Gimana gak unik, di saat cowok dari anak holkay pasti memakai motor besar atau mobil mewah. Lah ini dia make motor matic. Bukannya mengejek tapi salut aja karena farel juga seorang cowok yang tidak suka menghamburkan uang. Ehh? atau orangnya yang pelit? gak tau deh!

"Pulang ke apartemen nih?" Tanya farel hati-hati

"Iya lah, mau pulang kemana lagi coba."

"Gak ada niatan Lo balik ke rumah?"

Lagi-lagi pertanyaan itu gerutu Alen dalam hati

"Lo tau kan mereka itu udah gak peduli lagi sama gue, jadi ngapain gue balik ke rumah? lagian Lo itu udah tau masih aja nanya."

Jelas sekali Alen kesal, farel itu sudah tau masalah dirinya dengan anggota keluarganya. Masih aja nanya!

"Yah... Maap atuh nyaik,"

"Udah lah ngambek gue sama Lo."

"Ngambek bilang-bilang," farel tertawa

Alen yang sudah kesal ditambah lagi mendengar suara tawa farel malah makin mood Alen rusak.

Dengan teganya Alen mencubit perut farel

"Awsss....Yaya...ampun gue lagi nyetir motor nih entar nyungsep."

Alen melepaskan cubitannya

"Makanya jangan rese," ketus Alen

"Iya gue minta maaf deh,"

"Gak semudah itu nak bujang!"

"Terus maunya gimana nak perawan?"

"Traktir gue makan sate." finalnya dengan tawa bahagia

Farel menatap Alen di kaca spion dengan muka dongkol.

"Kampret Lo!"

Alen lagi-lagi tertawa membuat masalah yang sekarang dia pikirkan hilang sementara.

"Tapi Jan banyak-banyak pesen sate-nya cukup sepuluh rebu aja, Gue lagi bokek."

"Okey donkey rel."

....

"Zevan gue ngerasa bersalah sama Alen." siapa lagi kalau bukan Bella yang berkata seperti itu

ARLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang