08. Pulang [revisi]

1.6K 336 31
                                    

Vote + coment !!
.
.
.


"Bella temenin gue kelapangan dong?" Pinta Alen dengan wajah memelas.

"Hehe iya Bella temenin." Kekeh Bella saat melihat wajah Alen yang menurutnya lucu.

Sampai di tengah lapangan Alen bisa melihat keberadaan Arga

Sesuai yang diinginkan Arga tadi malam, Arga memberikan pesan lewat aplikasi menyuruh Alen harus memberi aba-aba untuk melancarkan aksi Arga.

Kalo baleh jujur Alen malu untuk melakukan aba-aba tersebut.

Arga dengan teganya menyuruh Alen untuk bersiul!

Mau tidak mau harus dia lakukan

Cuittt!!

Sesuai dugaannya, semua orang yang mendengar siulan Alen sekarang menatap ke arahnya.

"Kamu kenapa len?" Tanya Bella heran

"Gakpapa cuman manggil burung lewat aja." Jawab Alen sambil cengengesan dengan orang yang menatapnya.

Alen menatap Arga yang di lapangan begitu juga sebaliknya dengan Arga yang menatap Alen.

Sebagai kode Alen mengedipkan matanya ke Arga

Oke Arga beraksi!

"Bella sini deh." Alen menarik tangan Bella dekat lapangan.

Bella hanya mengikuti apa yang di suruh Alen

Saat Arga sudah melempar bola ke arah mereka berdua lebih tepatnya ke arah Bella.

"Alen itu apa?" Bella menukar posisinya dengan Alen. Lalu Bella menunduk seperti memungut sesuatu di tanah.

Jedug

"Awsh!" Ringis Alen memegang kepalanya

"Alen kam-, astaga dahi kamu merah Alen!" Bella panik dan menatap bola yang sudah menghantam dahi Alen.

Bella menatap tajam seorang laki-laki yang tak lain adalah Arga yang datang tergopoh-gopoh dihadapan mereka.

Arga mengusap dahi Alen dengan rasa bersalah

"Aduh len gue minta maaf,"

"Goblok lo." Alen mengumpat sambil meringis kesakitan.

"Ya maaf,"

Bella yang bingung bertanya

"Alen kamu kenal sama ni orang?" Tanya bella penasaran.

Alen ingin menjawab tapi sudah keduluan Arga

"Iya gue temenan sama dia, kalo gitu gue bawa Alen ke UKS dulu." Jawab Arga

"Gak usah gue sama Bella aja." Tolak Alen mentah-mentah.

Alen marah? Sangat
Gimana gak marah kepalanya benar-benar sakit. Arga melempar bola terlalu kencang. Seharusnya Bella yang kena ini malah dirinya yang menanggung rasa pening plus sakitnya.

ARLEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang