...
Sudah satu bulan berlalu, tapi rencana Luna menemui saudara kembarnya yakni Alen, selalu digagalkan oleh Leon.
Flashback on
"Luna! Ayok naik,"
"Gak ada tumpangan yang lain apa? ojek kek!"
"Gak sempet waktunya, udah naik gak usah kebanyakan bacot."
Mau gak mau Luna menaiki mobil pic up yang berisi segerombol kambing.
Di tempat lain
"Andini mana?" Tanya Leo dengan nafas ngos-ngosan.
"Gak tau," jawab Dika santai
Tak
Dika dibuat meringis oleh Leo yang dengan sengaja menjitak keningnya.
"Gue serius tolol!"
"Ya, gue serius juga. Emang kenapa sih Lo nyari-nyari Andini? Demen Lo sama tuh mahkluk?"
Leo memutar bola matanya malas
"Gue cari adek gue Luna, udah gue cari kemana-mana gak nemu."
"Cari Luna lu?" Tanya Gibran yang ikut gabung dibarengi Erik dan Reza.
Leo mengangguk.
"Tadi gue liat tuh anak manjat tembok belakang sekolah sama Andini." Jelas Erik
"Cosplay jadi Spiderman kayaknya," tambah Reza
Dengan langkah cepat Leo berlari ke belakang sekolah.
"Lah kok lari?"
"Mungkin Leo shock denger adeknya cosplay jadi Spiderman."
"Hn,...bisa jadi,"
Leo yang sudah sampai di belakang sekolah menangkap siluet Luna.
"LUNA!"
Luna yang sudah duduk di mobil pick up menoleh sebentar lalu seperti orang yang terburu-buru menyuruh pengemudi mobil menginjak pedal gas.
"Sialan." Umpat Leo
...
"Ndin, ketahuan dong!" Panik Luna
"Elu sih lemot amat, udah tenang Leo gak bakal sempet ngejar kita."
"Ya emang g sempet ngejar kita tapi dia tau kita bakalan kemana,"
Andini menatap Luna
"Parah lo, seharusnya hape Lo make kunci biar gak ada yang liat isi hape Lo! Gini kan ribet jadinya pengen nyamperin Alen."
"Ya gue mana tau kalo Leo bakal mainin hape gue,"
"Terus gima-,"
Tin tin
Refleks Luna maupun Andini menoleh kebelakang mobil dan ternyata ada Leo ddk. Yang ngejar mereka.
"Ehh,...anjir mampus dah." Umpat Andini
"Pak,Cepet dikit dong!" Teriak Luna
Pak sopir melajukan kendaraannya
Dan terjadi aksi kejar-kejaran beberapa menit, dan yang menang jelas Leo ddk.
"Turun lo Jamilah!"
Andini memajukan bibirnya sebal
"Siape Lo!"
"Turun kaga lo!"
Wajah Andini sudah tertekuk
"Luna ayok turun," bisik Andin
"Nanggung dikit lagi sampel padahal."
"Tapi kita udah ketangkep basah,"
"Pake rencana kedua gimana?"
"Tapi gue males lari sumpah, tapi bolehlah kita coba."
"Kalian bisikin apaan?" Tanya Erik
"Kepo," jawab Andin
Luna dan Andini perlahan turun dari mobil di bantu abangnya masing-masing.
Setelah turun
Dengan kurang ajarnya Luna juga Andini menarik tangan abangnya, jadilah Leo dan Dika saling menubrukkan badan.
"Lari ndin,"
Dengan kekuatan segenap tenaga Andini berlari dengan cepat tapi masih Cepet larinya Luna.
"Weh,...kurang ajar Jamilah awas aje lu!" Teriak Dika
Leo yang agak ngebug tadi langsung sadar dan lari mengejar adeknya.
Gak lama mereka berempat kejar-kejaran dan yang lain jaga motor, akhirnya Luna juga Andini yang udah kayak orang kehabisan napas ketangkap juga.
Leo langsung menggeret Luna pulang sedangkan Andini di ceramahin habis-habisan oleh Dika karena hampir aja Andini pingsan.
Sejak itu lah pergerakan Luna selalu di awasin Leo maupun abang-abangnya yang lain.
Flashback off
...
"Kamu sekarang kenapa kayak menjauh." Tanya Arga pada Bella yang saat ini selalu menjaga jarak dengan Arga.
"Enggak tuh,"
"Jangan boong."
Bella menggelengkan kepalanya
Arga menghembuskan nafasnya
"Aku mau main kerumah kamu nanti habis sekolah boleh?" Tanya Bella tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.
Arga yang terlihat berpikir
"Gak boleh ya?"
Arga menggeleng lalu tersenyum sambil mengusap rambut Bella lembut
"Boleh kok,"
"Bener ya!"
Arga mengangguk masih dengan senyuman manisnya.
Apa iya yang dibilang unknown kemaren beneran? Semoga aja nggak.
Kenapa gue panik? Padahal gak ada apa-apa di rumah?
...
TBC
Jum'at, 28 Mei 2021
Revisi: Selasa, 17 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLEN
Fiksi Remaja[SELESAI] "Sekali lagi Lo bikin Bella celaka! lo bakal nyesel." Ucap zevan penuh penekanan. Lalu pergi sambil menarik Bella menjauh dari area kolam renang. Alen menatap kepergian mereka dengan tatapan yang rumit. Sampai akhirnya matanya berkaca-kaca...