ARLEN

34. Mencari tahu (2)

Votement!
.
.
.

Dari luar terlihat seorang gadis tengah duduk sendirian di pojokan cafe.

Mengaduk-ngadukkan minuman yang ada di depannya, merasa bosan karena orang yang sedang di tunggu belum juga datang.

Ting

Pintu cafe terbuka

Alen tersenyum setelahnya melihat pengunjung cafe tersebut.

"Maaf telat len, tadi di jalan macet."

"Gakpapa mbak, santai aja."

"Bentar mau pesan minum dulu." Alen mengangguk

...

"Liat apaan lo?" Tanya Luna kepo melihat Andini yang semangat mengetik di layar gawai-nya

Andini melirik sekilas pada Luna. "Biasa lagi ghibah sama temen, ada berita hot dari sekolah tetangga."

"Berita apaan?"

"Nih, liat sendiri."

Luna mengambil alih gawai Andini yang terpampang sebuah video.

"Dapet video ini dari mana?" Tanya Luna kepada Andini dengan wajah horor.

"Dari temen sekolah sebelah." Jawab Andini polos

"What the fuck!"

Andini mengernyit bingung. "Lo kenapa sih? Kaya orang panik."

"Gue emang lagi panik bego."

"Panik kenapa?"

Luna menghela nafas, tapi sebelum Luna menjawab pertanyaan Andini, Andini tersadar dari pertanyaannya sendiri.

Dengan mata melotot. "Jangan bilang yang di video itu kembaran lo?"

"Iya, itu Alen."

Andini menutup mulutnya karena terkejut.

"Pantesan tadi pas liat video-nya mukanya kaya familiar banget." Gumamnya tapi masih bisa di dengar Luna.

"Gue harus gimana ndin? Gimana kalo ketahuan abang-abang gue?"

Andini ikutan panik melihat Luna Seperti akan menangis.

"Duh lun, gue gak tau juga. Tapi please lo jangan nangis dulu gue ikutan panik nih."

"Gue gak nangis tuh." Jawabnya dengan tatapan berkaca-kaca.

Ya udah lah iyain aja

"Video nya gak kesebar sih di sekolah kita. Tapi gak tau nanti? Soalnya ini berita udah rame banget di sekolah sana."

"Semoga aja gak nyampe sini apalagi sampai ketahuan bang Leo."

"Semoga aja."

...

"Jadi waktu itu emang kamu lagi setengah gak sadar tapi untung mbak dateng tepat waktu." Jelasnya setelah melihat video yang di tunjukkan Alen.