PROLOG

11.8K 516 29
                                    

Playlist: Strongest By Alan Walker ft Ina Wroldsen
-
-
-

Italia

Seorang gadis duduk dibangku sekolahnya yang nyaman, sesekali ia menjawab soal yang bukan untuk anak yang seumur dirinya.

Ya, gadis berumur 10 tahun itu duduk dengan mengerjakan soal untuk Senior High School.

Tiba-tiba ditengah kegiatannya, kertas yang ia gunakan diseret paksa hingga robek.

Awalnya anak itu diam dan tetap menatap ke bawah bangkunya, ia sama sekali tak berniat menatap si pelaku.

"Sombong sekali! Aku sudah meminta tolong namun kau menolakku! Kau justru menyibukkan dirimu dengan mengerjakan soal-soal sialan in?!" ucap anak lelaki dengan merobek kertas anak gadis itu.

"JAWAB AKU?!"

"Sepertinya ia tuli" ucap salah satu teman anak lelaki itu.

Tiba-tiba anak lelaki yang bertubuh tinggi itu mencengkram dagu si anak perempuan hingga wajah cantiknya terlihat.

Manik birunya terlihat sangat tenang walaupun sedang diperlakukan seperti sampah, tak ada kemarahan di dalam dirinya.

"Jawab Ran!" sentak anak lelaki dengan melepas kasar dagu anak perempuan.

"Lepaskan aku" ucapnya sangat tenang, ia menghela napasnya lembut.

"Theo, lebih baik kau jangan menggangguku" ucapnya dengan suara pelannya.

"Hei! Dia baru saja memperingatiku!" ucap anak lelaki bernama Theo itu.

Tiba-tiba Theo menarik ikat rambut anak perempuan itu lalu perlahan rambut panjangnya tergerai indah.

Theo menarik rambut Ran dengan kencang hingga Ran meringis.

"Lihatlah, ia sangat sok sekali kan?!" seru Theo meminta persetujuan teman-temannya.

"Iya benar"

"Dasar!"

"Sok pintar!"

Seruan-seruan itu seakan membakar habis kesabaran Ran, ia menatap nyalang pada Theo.

"Kenapa? Kau marah?" tanya Theo dengan mengangkat satu alisnya.

"Are you angry principessa?"

"Hahaha, look at you! You're not princess! You only nerd!"

"Principesaa, hahaha"

Semua tawaan berhasil membakar habis pertahanan Ran, ia menatap sekeliling kelas, tawa anak-anak terdengar bersahutan mengejek dirinya.

Tangan Ran mengepal seketika, ia menatap Theo dengan mata merah nyalangnya.

Tanpa kata Ran menghentak serta mendorong Theo hingga membentur tembok. Tak lupa Ran juga mengangkat tubuh Theo hingga tubuh anak itu sedikit melayang dari lantai.

"Lepaskan, le-pas Ran!" ucap Theo memelas.

"KAU MENGEJEK KU! APA AKU PERNAH MARAH PADAMU THEO?! TIDAK?! LALU KENAPA KAU MENYEBUT DAN MENGEJEK NAMAKU?! JAWAB AKU KEPARAT!!" teriak Ran menggelegar, bahkan teman-teman Theo tak berani melepaskan cekalan tangan Ran.

"Le-pas Ran! Kau menyakitiku!"

"Lalu tindakanmu? Apa selama ini kau membully kami, kau pikir kau tak menyakiti kami?!"

"R-an"

"ALAIZYA!!!" suara bariton menghentikan kegaduhan di kelas.

Pria yang berdiri di ambang pintu dengan cepat menghampiri Ran, ia menatap gadis cilik itu memberi perintah.

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang