TPA •TWENTY-TWO•

2.1K 130 10
                                    

Playlist: Let Me By Zayn


Pagi hari yang cerah datang setelah kejadian kemarin yang masih terngiang di benak Alaizya, gadis itu masih belum bisa melupakan tindakan Daddy-nya yang sangat terlihat sekali bukan sifat aslinya. Alaizya hanya berpikir bagaimana jika memang terjadi sesuatu pada dirinya suatu saat nanti? Apakah Daddy-nya akan lebih gila dari pada ini? Dan berapa banyak korban yang akan menjadi sasaran Daddy-nya?

"Ala?" Alaizya menolehkan kepalanya mendapati Florence yang berdiri di ambang pintu lalu tersenyum sebelum melangkahkan kakinya mendekati gadis itu. Florence duduk di samping Alaizya dan mengusap rambut anak gadisnya. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Florence lembut.

Gadis itu menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Florence. "Aku baik Mom"

Florence mengangguk, ia meraih sebelah tangan Alaizya dan mengecupnya lembut. "Tolong jangan buat kami khawatir lagi Ala, kau tau betul seberapa pentingnya kau bagiku, aku tak bisa bayangkan jika terjadi sesuatu padamu"

"Aku baik Mom, aku hanya lupa penjagaan"

"Tetap saja, jangan ulangi"

"Baiklah"

"Ayo turun, kita sarapan bersama" ajaknya diangguki oleh Alaizya.

Mereka keluar dari kamar Alaizya dan menuruni tangga kemudian duduk di kursi meja makan. Leonardo menatap putri dan istrinya yang baru saja bergabung dengan ujung matanya lalu melanjutkan kembali sarapannya sementara Evander menatap Florence dan tersenyum. "Pagi Mom"

"Pagi Evan" Florence mencium kepala Evander dan kembali duduk di bangkunya.

Mereka menikmati sarapan dengan tenang tanpa keributan hingga saat semua telah selesai sarapan Alaizya menatap kedua orangtuanya. "Mom, Dad"

"Hm?"

"Kenapa Ala?" tanya Florence lembut.

"Aku rasa aku akan menginap di kantor dua hari ini"

"Kenapa?"

"Pekerjaanku belum terselesaikan Mom, ada beberapa berkas yang belum aku periksa ditambah aku harus segera menyelesaikan proyek resort di Maldives sebelum bulan depan agar segera di bangun"

"Ala, itu terlalu beresiko"

"Aku akan meningjatkan penjagaan Dad, akan ada banyak bodyguard di kantorku"

"Ala_"

"Flo, turuti saja. Aku yakin dia bisa menjaga dirinya sendiri" sela Leonardo menghentikan niatan Florence untuk mengurungkan niat putrinya itu.

"Baiklah, tapi hanya dua hari"

"Ya, kalau begitu aku pamit Mom, Dad"

"Ya, hati-hati Ala"

"Hati-hati, jangan terlalu lelah jangan terlambat makan Ala"

"Iya Mom"

Alaizya mendirikan tubuhnya dan melangkah disusul oleh Evander yang tiba-tiba berdiri di sampingnya. "Aku ingin mengantarmu" ucapnya yang tentu saja berhasil menciptakan kerutan di dahi Alaizya.

"Tak perlu"

"Wajib" Tanpa mendengar jawaban Alaizya, Evander membukakan pintu mobilnya dan menatap sang kakak dengan tatapan menyuruh.

Alaizya mengangkat bahunya dan memasuki mobik Evander disusul oleh pria itu juga yang melakukan hal yang sama, hingga akhirnya mobil yang mereka tumpangi mukai bergerak membelah jalanan menuju kantor Alaizya, sesampainya disana Alaizya segera turun dan Evander segera membantu kakaknya. "Evan aku baik"

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang