TPA •FIVE•

4.5K 249 10
                                    

Playlist: Shape Of You By Ed Sheeran
-
-
-

Alaizya menghela napasnya dengan sangat kesal akibat tanggapan yang diberikan oleh adik laknatnya itu, ia kira Evander akan ketakutan atau setidaknya mencari tau lebih dalam, namun apa ini?! Adiknya itu justru menatapnya dengan tatapan berbinar penuh pujian dan jujur saja, Alaizya membenci tatapan itu. "Hell! Kau dengar aku Evan? We are a mafia" tekan Alaizya lagi namun Evander justru tertawa pelan.

"Well, Kak. Aku mendengarmu hanya saja aku cukup terkejut dengan fakta yang kau ucapkan ini" balas Evander dengan menampilkan wajah penuh kebingungan.

Alaizya segera menoyor kepala sang adik dan mencekik leher adiknya dengan lengannya sendiri, ia menjitaki kepala Evander sampai Evander mengadu kesakitan. "Enough, Kak. Aku kesakitan dan apa kau gila melakukan ini pada adikmu yang super baik ini?!" sentak Evander meminta pengampunan dan benar saja sedetik setelah itu Alaizya melepaskan lengannya dan membiarkan Evander mengambil napas untuk memenuhi paru-parunya.

"Sekarang apa yang kau harapkan dari reaksiku?" tanya Evander basa-basi. "Namun setelah itu aku akan mengatakan pada teman-teman ku bahwa aku anak mantan kepala Mafia" ujarnya bangga.

Bugh!

Alaizya melemparkan buku 700 halaman tepat mengenai kepala Evander, pria itu langsung memegangi kepalanya dan mengadu kesakitan seraya meringis. "Apa-apaan kau! Sakit Kak!" sentaknya seraya meringis menahan sakit.

"Kau lakukan itu maka hari itu juga akan menjadi hari terakhir mu!" ancam Alaizya membuat Evander menelan salivanya susah payah.

Evander berdehem pelan ia menganggukkan kepalanya dan menatap Alaizya dengan tatapan sayunya. "I-iya aku tak akan katakan pada siapapun" cicit Evander penuh ketakutan.

Alaizya memundurkan langkah kakinya dan berhenti tepat dihadapan perapian yang membara, gadis itu meraih sebotol vodka dan meminumnya pelan, ia menatap perapian itu seraya memikirkan cara mendapatkan restu dan pelatihan dari sang Daddy, Leonardo.

"Evan?" panggil Alaizya tanpa menoleh kebelakang dimana Evander duduk dengan memainkan ipad miliknya. "Hm?"

"Kau bisa membantuku?"

"Apa yang kau butuhkan?" tanya Evander namun masih setia dengan ipadnya.

"Aku butuh kau untuk membujuk Daddy agar mengizinkan ku menjadi pemimpin Regnarok"

"WHAT?! YOU CRAZY ALA! IT'S IMPOSSIBLE!" teriak Evander yang tentu saja menentang keinginan sang kakak, bagaimana pun juga Evander sangat menyayangi Alaizya dan ia tak akan biarkan satu hal pun menyakiti kakak perempuannya itu.

"You don't know me, Evan. I just want to bring our organization and this is our destiny to bring it back" ucap Alaizya penuh keyakinan.

Evander menggelengkan kepalanya pelan, apa yang diingkan oleh kakaknya tentu saja akan menjadi hal yang mustahil, semua orang tau bagaimana posesifnya seorang Leonardo pada putrinya yang jenius dan gadis itu sendiri yang ingin keluar kandang?! Hell! Its so impossible!

"Kau tak bisa lakukan itu, Kak. Tanpa izin Daddy kau tak akan pernah bisa memimpin organisasi itu, sekarang atau nanti" ucap Evander yang justru semakin menyulur api semangat dalam diri Alaizya.

"Kau hanya perlu katakan pada Daddy bahwa aku mampu lakukan ini semua" ucap Alaizya berusaha menyakinkan Evander. Namun pria itu tetap dalam pendiriannya.

Alaizya meletakkan botol vodka yang ia pegang ke atas meja lalu ia langkahkan kakinya mendekati Evander ia meraih kedua bahu adiknya dan menatap tepat di manik sang adik. "You trust me, Evan?" Alaizya menghela napasnya lalu semakin menatap manik Evander seakan berbicara lewat matanya bahwa ia mampu "Do you trust me?" ulangnya namun kali ini dibalas anggukan dari Evander.

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang