Mulmed: Mafia In The Morning By ITZY
•
•
•Note: Thank you very much to everyone who always supports with comments and votes. Dan terimakasih sebesar-besarnya pada anak GC yang selama ini selalu meramaikan hidup saya...
Evander dan Cheryl sudah pulang sejak dua menit yang lalu saat Cheryl yang entah mengapa tiba-tiba ingin segera pulang hingga menyisakan Theodore dan Alaizya yang saling bungkam di depan pelabuhan yang baru saja mereka pijak. "Ala"
"Hm"
"Kau kedinginan?"
"No, aku baik"
"Sure, kapan bodyguard mu datang?"
"Maybe lima menit"
"Mau kuantar?"
"Aku_"
"Sudah malam, tak baik jika kau menunggu"
"Tak perlu, aku baik-baik saja"
Dor!
Alaizya dan Theodore langsung menunduk saat mendengar suara tembakan yang mengaum di keheningan malam, Alaizya menatap asal suara begitupun dengan Theodore sebelum mereka saling bersitatap. "Siapa itu?" bisik Theodore dibalas gelengan dari Alaizya.
Mereka mendirikan tubuhnya bersama dan saling menatap ke segala arah mencari titik si penembak dan hingga tak beeselang lama gerombolan orang berpakaian serba hitam datang dan mengepung mereka. Alaizya yang tak membawa senjata apapun berusaha mencari celah. Sedangkan Theodore sudah bersiap melayangkan bogemannya. "SERANG!!"
Bertepatan dengan instruksi dari teriakan tadi, gerombolan itu berlari mencoba menghujam Alaizya maupun Theodore dengan pisau lipat, Alaizya dengan sigap berkilah, ia meraih lengan pria tadi dan memitingnya bahkan ia membenturkan salah satu kepala musuhnya dengan musuh lain hingga terjatuh, kesempatan itu tak disia-siakan oleh Alaizya, gadis itu segera meraih pisau lipat yang dimiliki oleh musuhnya dan menghujam tepat di jantung hingga darah mulai menggenang.
Sedangkan di sisi Theodore, pria itu segera melayangkan bogemannya tepat di arah tulang rusuk hingga terdengar suara tulang yang patah dan ia menendang bagian tulang kering hingga musuhnya jatuh terduduk tanpa kata Theodore meraih pisau yang menjadi senjata musuhnya lalu menusukkan kearah leher hingga darah langsung mengotori kemejanya. Theodore kembali menyerang dengan menendang bagian lengan hingga pisau yang akan menikamnya terjatuh dan membuat si pelaku mengadu kesakitan. Theodore berlari dan meloncat lalu menusukkan pisaunya kearah jantung seorang pria yang berusaha menikam Alaizya. Gadis itu menatapnya tajam lalu tersenyum miring. "Thanks" ucapnya dengan napas yang memburu.
"Your welcome my lady" balas Theodore tak disadari oleh Alaizya.
Gadis itu kembali menendang lalu mencekik leher musuhnya dengan lengannya hingga pria itu mati melemas di tangannya. Alaizya terlalu fokus dengan tiga musuh di hadapannya hingga ia tak menyadari bahwa diatas gedung ada seorang pria yang saat ini tengah membidik dirinya menjadi sasaran empuk.
Dor! Dor! Dor!
Theodore langsung menolehkan kepalanya kebelakang dimana Alaizya berada untuk memastikan fellingnya salah dan memastikan bahwa gadisnya baik-baik saja, tapi sepertinya dugaannya benar karena saat ia membalikkan tubuh ia melihat Alaizya sudah berdiri dengan cucuran darah yang terlihat menetes memuruni kakinya yang putih. "ALA!" Theodore bergerak cepat menghampiri Alaizya dan menatap gadis itu yang menggeleng cepat.
"Aku baik-baik saja" lirihnya dengan senyuman tapi Theodore sama sekali tak percaya ia segera menangkap tubuh Alaizya agar lebih seimbang dan mencari titik luka gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCIPESSA MAFIA [END]
RomanceSeorang wanita hanya dipandang sebelah mata dalam dunia mafia, namun tidak bagi cucu seorang Arthur De Lavega, putri dari Leonardo De Lavega. Alaizya Leorance De Lavega. Baginya mafia adalah kehidupannya, hidup yang sesungguhnya. Berawal dari sebua...