TPA •THIRTY-EIGHT•

1.8K 127 12
                                    

Playlist: I Did Something Bad By Taylor Swift


Syrene melepaskan pelukannya dan menatap Evander, sebelum benar-benar pergi ia menepuk bahu pria di depannya pelan. "Ingat ya Evan" ucapnya diiringi dengan senyuman.

Syrene berjalan dan menatap Jacob yang menatapnya tanpa celah, ia memberikan senyum manisnya pada pria yang sudah berumur itu lalu menundukkan sedikit kepalanya sebagai tanda hormat. "Thank you Mr. Widden" ucapnya dengan lembut dibalas anggukan pelan dari Jacob.

Syrene berjalan dan hendak keluar dari ruangan tersebut untuk menyusul Hans yang memang sudah keluar sejak dua menit yang lalu, tapi sebelum itu ia menatap kebelakang untuk menatap Theodore yang baru saja menolongnya. "Thank you" ucapnya tanpa suara tapi di mengerti oleh Theodore, pria itu menganggukkan kepalanya sebagai balasan dan akhirnya Syrene pun tertalan oleh pintu meninggalkan keempat pria di dalam ruangan Theodore dengan kesunyian yang tiba-tiba saja menyergap.

Theodore kembali duduk di kursinya begitupun dengan Axalion. "Ia benar-benar persis Alaizya" gumam Axalion diangguki oleh Theodore.

"Aku yakin dia memang kakakku" ujar Evander yang langsung membuat Theodore menatap pria itu.

Evander membalikkan tubuh, ia menatap Theodore dan Axalion bergantian kemudian duduk di hadapan kedua pria itu. "Dengar, dia tadi mengatakan dan menenangkanku seakan-akan itu Alaizya dan memberitahuku bahwa ia baik-baik saja di dalam siratan kalimatnya. Ia menyiratkan hal-hal yang belum bisa aku cerna dan feelingku mengatakan ia memang Alaizya, hanya saja sepertinya ia tak ingat dengan kita" ucap Evander diangguki oleh Theodore.

"Aku setuju dengan yang dikatakan oleh Evan" timpal Jacob seraya mendudukkan tubuhnya di samping Evander.

"Bagaimana pendapatmu, Mr. Widden?" tanya Axalion.

Jacob memgangguk, ia menatap ketiga pria di sekitarnya dan berucap. "Tak ada yang menatapku dengan menundukkan kepalanya sehormat Alaizya, dan gadis itu melakukan hal yang sama. Ia pasti Alaizya, dan memang benar ia mungkin hanya tak ingat dengan kita"

"Jika memang itu benar, kita harus mencari bukti tentang kejadian empat bulan lalu, mungkinkah virus itu bisa membuat daya ingat seseorang menghilang?"

Theodore memggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Axalion. "Semua hal yang menyangkut virus itu sudah dimusnahkan oleh FBI, tak ada yang tersisa satu pun"

"Astaga"

Mereka sibuk berpikir cara untuk menemukan jalan hingga akhirnya ponsel Jacob bergetar. "Ya?"

"..."

"Kau yakin? Tapi bukankah dia sudah_"

"..."

"Ya, tentu. Aku kirimkan uangnya segera" Jacob mematikan sambungan teleponnya. Ia menatap Theodore. "Orangku mendapat kabar tentang pemilik helikopter itu"

"Katakan siapa Mr. Widden?" tanya Theodore tak sabaran.

"Helikopter itu lepas landas dari landasan pribadi milik seorang milyarder bernama Robert Page, dan mereka memastikan bahwa helikopter itu adalah milik Reobert."

"Lalu tunggu apa lagi?! Ayo kita temui Robert sekarang!" ujar Theodore seraya mendirikan tubuhnya.

"Dengar Theo, bukan itu masalahnya" jawab Jacob dengan tenang.

"Lalu apalagi Mr. Widden? Kita sudah temukan jawabannya"

"Rebert sudah mati dua tahun lalu!"

"Apa?!"

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang