TPA •THIRTEEN•

2.6K 168 29
                                    

Mulmed: Closer By The Chainsmokers ft Halsey


Sesampainya di mansion besar De Lavega, Theodore menatap Alaizya lekat. "Ala, bisa aku meminta sesuatu?"

Alaizya menghentikan pergerakannya yang tadi hendak membuka safebelt dan beralih menatap Theodore. "Berapa uang yang kau minta?" tanya Alaizya balik.

Theodore mengangkat satu alisnya seraya menahan senyum, ingin ia menyombongkan diri tapi ia sadar itu justru akan semakin membuatnya jauh dari Alaizya. Ia menggelengkan kepalanya dan semakin menyelami manik tajam gadis itu. "Aku hanya ingin berteman denganmu, Ala. Jika itu dianggap kesalahan kau bisa memakiku saat ini juga"

Alaizya tampak mengerutkan keningnya seakan berpikir keras, ia mengangguk lalu menghembuskan napas. "Baiklah, kau bisa menjadi temanku" ucapnya yang sontak saja membuat Theodore melukiskan senyum manisnya.

"Thanks" ucap Alaizya yang akan keluar dari mobil Theodore.

Pria itu menatap Alaizya lekat, senyum terukir di bibirnya selangkah demi selangkah ia berhasil mendekati gadis itu, dan demi Tuhan Theodore sangat menginginkan Alaizya menjadi pendampingnya. Setelah puas menatap kepergian Alaizya, Theodore pun segera berangkat menjauhi mansion De Lavega dan kembali ke panthouse miliknya.

Sedangkan di dalam mansion, Alaizya menatap sosok pria yang saat ini tengah tersenyum manis dengan mengangkat satu kakinya diatas meja dan membiarkan televisi menyala tanpa dilihat. Alaizya bergerak cepat, ia mematikan TV dan berkacak pinggang dengan menatap pria itu. "Kau sengaja meninggalkanku?" tanya Alaizya dengan nada super dinginnya.

"Mana berani aku lakukan itu Kak, jika aku tau konsekuensinya adalah mati?"

"Lalu kenapa tak memberitahuku dulu?!"

"Aku beritahu, tapi memang sedikit terlambat"

"Evander, karena kau aku jadi berhutang budi pada Theodore!"

"Apa?! Dia disana?! Kenapa aku tak melihatnya!"

"Bohong!"

"Untuk apa aku bohong kak?!"

"STOP!" Alaizya dan Evander sama sama menatap asal teriakan itu, mereka menatap ke atas tangga dan menemukan Florence berdiri dengan wajah penuh ancamannya. "Kenapa ribut di malam begini?! Apa kalian tak bisa melihat keadaan?! Bagaimana jika Daddy kalian terbangun?! Apa kalian akan tanggung jawab?!"

Alaizya dan Evander bungkam saat mendengar sentakan Nyonya De Lavega yang tak lain adalah ibu mereka itu, tak ada yang berani menyela ucapan Florence bahkan Alaizya sekalipun atau bahkan Leonardo sendiri. "Sekarang hentikan ini dan masuk ke kamar masing-masing jika aku masih mendengar suara kalian lagi, aku akan menyeret kalian keluar dari mansion ini dan membekali kalian pisau. Lalu silahkan ributlah di luar!" sentak Florence lagi. Wanita itu sungguh stuck, dia tak tau lagi bagaimana menghadapi kedua anaknya. Padahal anaknya hanya dua, tapi kenapa sangat pusing mengurus Alaizya dan Evander. Bak seorang ibu yang memiliki anak sepuluh!

"Baik Mom" Alaizya menurut tanpa membalas ucapan Florence, gadis itu terlebih dahulu memasuki kamarnya meninggalkan Evander yang baru saja membalas ucapan Florence.

Evander yang ditatap tajam oleh Florence pun segera berlari menaiki tangga melewati Mommy-nya dan berakhir di kamar. Sedangkan Florence kembali melangkah menuju kamarnya dengan rasa pusing yang mendera, selalu saja seperti ini padahal ia berpikir Alaizya dan Evander akan saling menjaga tapi lihatlah justru mereka bertengkar setiap saat jika ada kesempatan. Jika sampai seperti ini terus, Florence bisa-bisa mati berdiri menghadapi Evander dan Alaizya.

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang