Playlist: Surrender By Natalie Taylor
•
•
•Note: Hai selamat siang semua... Mau infoun aja nana belakangnya Hans itu Xavier ya bukan Xander, maklum udah tua jadi lupa terus hilaf kek gni, maaf ya tapi nanti di benerin ko...
Evander membelalakan matanya saat mendengar ucapan Hans mengenai hubungan pria itu dengan sang kakak yang telah menghilang lebih dari empat bulan itu, ia menggelengkan kepalanya dan menatap Theodore yang terlihat membeku saat ini. Evander bergerak cepat dan mendekati Alaizya, ia meraih lengan sang kakak dan menatap gadis itu. "Apa yang kau lakukan Kak?!" tanyanya dengan sentakan tapi Alaizya hanya menatap sang adik dengan raut wajah yang datar.
"Apa maksudmu Evan?" tanyanya balik.
"ALA!" Axalion berjalan sangat cepat mendekati Theodore dan menatap sepupu wanitanya itu dengan menggelengkan kepalanya. "Sadarkahkau?! Pria ini yang selalu berdiri dengan siap di sampingmu! Dia juga yang selalu memikirkanmu! Ia bahkan memajang piguramu besar-besar di dalam kantornya. Kau gila?!" sentak Axalion.
Evander yang baru pertama kali melihat Axalion marah dan menyentak Alaizya pun ikut terdiam, ia benar-benar rak menyangka Axalion akan berani menyentak Alaizya karena selama ini Evander paham bahwa sepupunya itu sangat menghormati Alaizya. "Jawab aku Ala!" sentak Axalion lagi.
Hans maju dan menatap Axalion dan Theodore bergantian. "Mengapa kau berteriak di depannya Mr. Ford?" tanya Hans dengan senyum miring.
"Diam kau! Ini bukan urusanmu!" ucap Axalion lagi ia bahkan tak segan-segan menunjuk wajah Hans dengan telunjuknya.
Kali ini Axalion untuk pertama kalinya sangat kecewa dengan Alaizya, ia tak menyangka Alaizya akan melakukan hal bodoh seperti ini. Jelas-jelas Theodore yang selalu mencintainya tanpa alasan tapi ia justru akan menikah dengan pria biadab seperti Hans. "Hans, biarkan." lerai Alaizya seraya berjalan dan mengusap lengan kanan Hans. "Biarkan dia berbicara semampunya, lebih baik kita pergi."
"Ala." panggilan dari Theodore tak digubris oleh Alaizya, gadis itu dengan sangat cepat membalikkan tubuh.
"Ala! Mau kemana kau?! Kau harus pulang Ala!" sentak Evander.
Jacob juga tak mengerti dengan tindakan Alaizya hari ini, ia mendekati cucunya dan untuk pertama kali ia menampar pipi gadis itu.
Plak!
Alaizya mengusap pipi kirinya yang terkena tangan kasar Jacob, ia mengangkat wajahnya untuk melihat Jacob lebih dekat. "Ku kira darah bajinganku tak mengalir padamu Ala, tapi kau justru mnejatuhkan rasa cintaku padamu. Aku sangat bangga memilikimu, dulunya tapi sekarang tidak. Entah mengapa aku justru berharap Alaizya memang sudah mati, karena cucuku, Alaizya De Lavega memang telah mati empat bulan lalu, dan yang berdiri di depanku bukan Alaizya tapi hanya wanita yang gila dengan keangkuhan yang mendalam!" sentak Jacob dengan mata nyalang pada gadis itu.
"Lihat dia!" Jacob menujuk Theodore yang masih berdiri seperti pria bodoh ditengah kebingungannya. Ia tak mengerti apapun dan otaknya seakan tak bisa berfungsi sama sekali. "Ia menunggumu selama empat bulan ini! Ia selalu menganggap kau masih hidup! Bahkan jika kau ingin tau dia selalu memberikan bunga di bawah piguramu sebagai tanda cintanya padamu Ala! Tapi kau justru berniat untuk menikahi pria ini? Kau gila dan aku rasanya menyesal pernah bangga padamu Ala, tapi ku tegaskan mulai saat ini cucuku hanya satu dan itu adalah Evander aku tak akan meminta maaf untuk kali ini Ala, tapi mulai hari ini kau kehilangan hak untuk menyandang namaku di belakang namamu, silahkan kau datang pada Arthur dan ku tebak ia juga akan menyesal memiliki cucu sepertimu!" sentak Jacob panjang lebar hingga membuat Alaizya terdiam di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCIPESSA MAFIA [END]
RomansaSeorang wanita hanya dipandang sebelah mata dalam dunia mafia, namun tidak bagi cucu seorang Arthur De Lavega, putri dari Leonardo De Lavega. Alaizya Leorance De Lavega. Baginya mafia adalah kehidupannya, hidup yang sesungguhnya. Berawal dari sebua...