TPA •NINETEEN•

2.4K 126 9
                                    

Mulmed: Train Wreck By James Arthur


Kini, semua anggota inti Regnarok sudah berkumpul di ruangan meeting sesuai dengan perintah Alaizya, sedangkan gadis itu sudha berdiri dengan menatap layar hologram yang menunjuk bangunan museum yang menjadi target misinya.

"Kita mendapat misi, dan misi ini disebut Diamond Gyrix 703" Alaizya menjeda kalimatnya gadis itu menatap anggota Regnarok yang lain lalu memutar hologran bangunan tersebut dan memggantinya menjadi hologram berbentuk berlian targetnya.

"Mungkin diantara kalian ada yang memgetahui berlian ini, ini memang sering disebut sebagai warisan dari raja yang harus kita jaga. Berlian ini berumur lebih dari 500 tahun oleh karena itu di museum kan"

"Nona, jika di museum kan berarti penjagaannya?"

"Ya, oleh karena itu aku mengumpulkan kalian disini" Alaizya menjalankan kakinya dna menghidupkan proyektor hingga menampilkan bagian depan gedung. "Museum The Vierce dijaga oleh tiga pengamanan ketat. Pertama di bagian luar akan dijaga oleh aparat kemanan dari museum sendiri dan juga oleh polisi yang akan berganti personel setiap lima jam sekali. Mungkin di tahap pertama kita bisa menyelinap masuk dan menyamar menjadi pengunjung saat polisi sedang berganti personel, sudah dipastikan fokus mereka akan buyar dan kita akan memanfaatkan itu"

Alaizya menjelaskannya dengan perlahan seraya menunjuk titik pergantian polisi yang akan menjadi jalan mereka masuk. "Kita akan masuk per sepuluh menit sepuluh orang agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dan Evander aku ingin kau menyamar menjadi salah satu aparat museum dan menggiring polisi ke arah timur dan membuatkan kita masuk dari arah barat, kau paham?"

"Ya aku paham" jawab Evander tanpa pikir panjang.

"Lalu di tahap kedua akan dijaga oleh aliran listrik yang tembus pandang dari jarak 5 meter sebelum berlian itu ditempatkan. Itu akan menjadi tugasku, aku akan meretas sistemnya dan kita akan masuk ke ruangan berlian tersebut"

"Lalu tahap ketiganya?" Carlos bertanya dan itu justru menampilkan smirk menakutkan di bibir Alaizya.

"Ini yang paling canggih dan paling sulit kita taklukkan" Alaizya memberikan gambaran ruangan tempag berlian itu disimpan lalu menatap anggotanya kembali.

"Ruangan ini berbentuk persegi dan jarak tiga meter dari tempat berlian itu akan ada sensor pendeteksi panas yang akan mendeteksi panas yang kita keluarkan, apabila tidak sama dengan penjagaan sebelumnya maka dari keempat sudut ruangan akan ada kejutan" Alaizya menzoom gambar ruangan itu hingga menampilkan sebuah benda mirip senapan.

"Ya, senapan otomatis yang akan menghancurkan kepala kita saat itu juga"

Semua orang disana tampak menelan salivanya susah payah, mereka tak bisa membayangkan hal itu terjadi. "La-lalu bagaimana cara kita mengambilnya?" tanya Evander berusaha menutupi kegugupannya.

"Aku akan memasang proyektor kecil di sudut ruangan yang akan memancarkan gambar berlian seakan berlian itu tidak dicuri dan masih ada di sana. Dan jika kau bertanya bagaimana kita bisa masuk, aku akan merusak sistemnya dengan meretas sistem pendeteksi panas itu lalu menembak senaapn di sudut ruangan dengan pistol kedap suara, tentu saja sebelum itu aku akan memanipulasi cctv ruangan"

"Jadi, kita akan merusak sistemnya?"

"Ya"

Evander menganggukkan kepalanya menanggapi ide sang kakak yang menurutnya sangat cerdik. "Tapi aku butuh waktu setidaknya tujuh menit untuk menghancurkan sistemnya, dan kalian kutugaskan untuk menjaga kondisi tetap kondusif dan polisi maupun aparat museum tidak menyadari bahwa sistemnya sedang berusaha di retas"

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang