TPA •FOURTY-SIX•

1.9K 138 18
                                    

Playlist: Happier By Olivia Rodrigo



Note: makasih loh ya komenanya, sekali di bikin challenge kek gni. Agak nyesel aku tuh sebenernya tapi nggak papa. Happy reading, komen jan lupa. Vote juga...


Alaizya menggelengkan kepalanya tak menyangka dengan yang Hans katakan, bagaimana caranya pria bedebah itu dengan mudahnya mengatakan hal seperti ini hanya untuk menikahinya? Dengan emosi yang meluap ia segera menampar Hans kencang bahkan berhasil membuat sudut bibir Hans berdarah.

Plak!

Hans menyeka darah yang keluar dari bibirnya dan ia menatap Alaizya dengan senyum miring menakutkannya, tapi bagi Alaizya senyum itu tak menyeramkan melainkan menjijikan. "Aku tak akan menyesal melakukan itu Hans! Karena kau tau, kau adalah pria biadab yang memang pantas diperlakukan seperti ini!" sentak Alaizya kencang.

Hans tertawa dan tanpa membalas ucapan Alaizya, Hans segera menarik wanita itu dan memperlihatkan dimana tempat duduk klan De Lavega. "Look they are, Ala." Alaizya menatap keluarganya yang terlihat sendu dibawah sana dan Hans semakin mendesis penuh kemenangan. "Sekarang lihat pilar itu."

Alaizya menaikkan pandangannya ke pilar yang dimaksudkan oleh Hans, wanita itu menemukan seseorang berbaju hitam dengan senapan di tangannya. "Sniperku akan mengirimkan peluru-pelurunya tepat mengenai otak masing-masing keluargamu hingga tak bersisa jika kau mencoba keluar dari gedung ini sebelum menjadi istriku Alaizya Leorance De Lavega, aku memang kejam dan aku bengis tapi kau harus tau aku tak akan pernah bermain-main dengan ucapan ku, jika ku katakan mereka akan menjadi sasaran jika kau kabur maka kau akan mendapat kabar kematian mereka segera."

Alaizya langsung menolehkan kepalanya menatap Hans dengan tatapan penuh kebencian. "Jangan pernah mencoba untuk melukai keluargaku Hans! Sedikit saja luka goresan diantara mereka aku akan membunuhmu!"

"Maka jadilah singa yang jinak Ala, jangan tunjukkan taringmu di depanku atau aku akan memberi aba-aba agar sniperku membunuh mereka semua tanpa ampun."

Alaizya benar-benar tak bisa melakukan apapun, ia tak mungkin membahayakan keselamatan keluarganya meski ia tau sang Daddy dan Grandpa bisa mengatasi masalah ini namun bagaimana dengan nasib Mommy dan Grandma-nya? Ia tak yakin.

"Bagaimana Alaizya? Mau berdamai denganku?"

Alaizya termenung, ia tak menangis dan tak akan sudi memperlihatkan tangisannya di depan Hans tapi matanya langsung tertuju pada sebuah mobil lebih tepatnya rombongan mobil yang saat berhenti semakin membuat Alaizya sesak. Ya, rombongan itu adalah keluarga Renzuis dimana ada Theodore dan Cheryl yang hadir beserta Alfonzo dan Gia. Mereka datang pastinya untuk menghadiri pernikahan Alaizya, tapi Alaizya menatap wajah datar Theodore yang terlihat baik-baik saja. Rasa sakit tiba-tiba menyergap dadanya, apakah pria itu sudah melupakannya? Apakah Theodore sudah tidak mencintainya lagi? Atau justru Theodore sudah menemukan gadis lain yang jauh lebih baik daripadanya?

Hans yang melihat arah tatapan Alaizya tertawa penuh kemenangan dan ia langsung meraih lengan Alaizya dan membalikkan tubuh wanita itu paksa hingga Alaizya menghadap ke arahnya. "Sedih Ala?"

Alaizya menatap Hans dan menggelengkan kepalanya. "Tak perlu bertanya bastard!"

"Bad girl." ucap Hans disertai dengan senyum miring penuh kekejamannya.

Hans menatap bodyguardnya dan mengkode mereka untuk mendekat. "Bawa calon istriku kembali ke kamarnya dan pastikan ia tak keluar lagi sebelum dipanggil ke altar!" perintah Hans langsung dilaksanakan oleh para bodyguard dan mereka menyeret tubuh Alaizya tidak manusiawi bahkan beberapa aksesoris rambut Alaizya terlepas saking kencangnya Alaizya melawan tapi tenaganya tetap tak bisa melawan kedua bodyguard yang menjaga tubuhnya.

THE PRINCIPESSA MAFIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang