Ups! Sori.

6.8K 697 16
                                    

Buat yg mau lanjut kisah romansa, lika-likunya H & H bisa mampir ke KK yaaa
Ada 12 post, perjalanan hidup dan cinta mereka
Nikah nggak mereka? Tilik aja deh.

Tengkyuuuu. Love.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


"Kamu potong rambut ya?" tanya Harris.

"Hmmm..." jawabku sambil tersenyum. Kayaknya senyumku kali ini jauh lebih manis daripada saat bertemu dengan klien besar. Serius.

"Bagus." Komentar Harris, membuat hatiku senang. Andai Harris tahu, aku sudah menghabiskan waktu hampir setengah jam karena berdebat dengan Tante Pinkan hanya untuk urusan potong rambut. Tidak sia-sia aku membuat sedikit keributan kemarin malam. Gaya rambutku sekarang sedikit berlayer di kanan dan kiri, rambut ikalku terlihat lebih bervolume, kata Tante wajahku jauh lebih fresh.

"Makasih." Jawabku sedikit terlambat.

Harris terdiam beberapa saat, bola matanya ikut mengamati pendar cahaya di beranda. "Orang tuaku sudah pulang," kata Harris tenang.

"Terus?"

"Aku pengin ngenalin kamu sama mereka."

"Aku udah kenal mamamu, di nikahan Arya."

"Oh ya? Aku nggak dikasih tahu." Harris terdengar bingung sesaat.

"Helen nggak bilang?"

"Kamu kenal Helen juga?" tanya Harris sambil menelengkan kepala.

Aku mengangguk. "Tiara awalnya ngenalin aku ke mamamu, tahunya Helen gabung juga. Helen cantik, mirip kamu dari segi fisik, tapi..."

Harris tertawa, membuatku sedikit cemberut.

"Aku belum selesai!" tukasku ketus.

"Semua orang bilang gitu. Helen memang beda. Terus kalian ngobrol apa?"

"Sama Helen?"

"Sama mamaku lah!"

Aku tersenyum kecil. "Nggak banyak, cuma soal hubunganku sama Tiara, temenan berapa lagi dan yah gitu..." jelasku apa adanya. "Eh, kok Helen nggak bilang apa-apa ke kamu? Dia padahal bawel."

"Kami nggak begitu dekat sejak dia kuliah di Singapura. Dia juga sibuk waktu di rumah, banyak pergi ke sana – sini."

"Oh. Kalau soal mamamu gimana? Kamu sama beliau... hubungannya gimana?" tanyaku penasaran. Biasanya anak laki-laki yang dekat sama ibunya adalah orang yang penyayang, dia bakal tanggung jawab juga sama pasangannya.

Harris menatapku lembut, senyumnya terlihat hangat. "Aku memang lumayan dekat sama Mama, kalau sama Papa seringnya bahas bisnis dan itu bikin kepalaku pusing sih."

It Was Always You (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang