Gadis berwajah cantik itu berajalan dikoridor sekolah dan dia selalu tersenyum saat beberapa siswa menyapa dirinya. Lalisa Manoban terkenal dengan murid terpintar disekolah dan nggak heran banyak siswa-siswi bahkan guru-guru mengenalinya.
"Lisa!" teriak suara cempreng seorang gadis.
Merasa namanya terpanggil Lisa pun membalikkan badannya.
"Cepet banget lo jalannya capek gue ngejer lo dari tadi" ujar Roseanne Park, dia teman sebangku Lisa sekaligus sahabat kecilnya.
"Maaf Rose aku nggak tau kamu ngejer aku tadi"
"Yaudah deh nggak pa-pa masuk yuk kekelas" Rose merangkul bahu Lisa menuju kelas.
Langkah kedua gadis itu terhenti saat melihat Wonwoo yang sedang menyandarkan kepalanya di pintu kelas mereka.
Jeon Wonwoo cowok tampan dan most wanted disekolah banyak murid-murid perempuan yang mengagumi ketampanannya. Dia juga anak dari seorang pengusaha terkenal di korea. Bahkan orang tuanya adalah pebisnis yang sangat kaya dan sukses.
"Kerjain tugas gue" ucap Wonwoo dan melempar buku tugasnya ke Lisa.
Rose menatap Wonwoo tajam. "Lo pikir Lisa itu pembantu lo yang bisa lo suruh-suruh sesuka hati lo!" tajam Rose.
Wonwoo tersenyum sinis menatap gadis yang baru saja memarahinya." Bukan urusan lo. Dia itu cewek gue, lagian dia juga mau ngerjain tugas gue kenapa lo yang marah?"
"Jelas gue marah dia itu sahabat gue dan lo sebenarnya pacarnya bukan si. Lo itu nganggap Lisa apa?" geram Rose dengan sifatnya Wonwoo, dia udah cukup lama sabar akan sifat cowok ini yang sesuka hati menyuruh-nyuruh Lisa.
"Bukan urusan lo!!" sinis Wonwoo dan dia pun langsung meninggalkan kelas ini.
"Cowok brengsek lo!!" teriak Rose.
"Udah Rose, kamu jangan marah-marah ini masih pagi lho" Lisa menarik tangan Rose agar masuk ke dalam kelas.
"Lis lo kenapa mau aja ngerjain tugas si cowok brengsek itu."
"Nggak pa-pa kok. Aku mau ngerjain tugasnya Wonwoo biar dia nggak dihukum lagi sama guru-guru"
R
ose menatap nggak percaya pada sahabatnya ini. Terbuat dari apa hatinya Lisa kenapa dia bisa sebaik itu sama Wonwoo yang udah keterlaluan.
"Lis, kalau lo bukan sabat gue mungkin sekarang lo udah gue cekek"
Lisa hanya menyengir menatap Rose Sebenarnya hatinya sakit saat Wonwoo dengan keterlaluan melempar buku tadi ke Lisa namun dia berusaha untuk menutupi itu dengan senyuman.
"Btw gue liat dong tugas lo gue belum siap" ujar Rose menyengir menatap Lisa.
"Yaudah nih ambil" Lisa memberikan buku tugasnya ke Rose.
"Yeay, Lisa yang terbaik deh pokoknya" Rose memeluk Lisa erat.
"Iss....Rose aku nggak bernapas kamu meluknya kenceng banget" Lisa mendorong badan Rose pelan agar melepaskan pelukannya.
"Hehehe sorry."
Rose pun langsung menyalin tugas Lisa dengan cepat sebelum bel masuk berbunyi.
