He is Psychopath

2.7K 297 16
                                    


Hari yang sibuk, Lisa baru pulang dari kerja part time untuk membiayai kuliahnya. Ia bekerja disebuah cafe dan selalu pulang malam, Lisa berjalan kaki untuk pulang mengingat cafe dari rumahnya tidak terlalu jauh.

Berjalan kaki di jalan yang sepi dan gelap membuat bulu kuduknya merinding. Dia terus berjalan tak ada sedikitpun terlintas pikiran yang aneh.

Hingga kedua matanya menatap sebuah mobil sedan hitam melaju di sampingnya. Ia tak menaruh curiga sama sekali pada mobil itu. Namun mobil itu berhenti tepat disampingnya, Lisa hanya menatap sekilas kemudian berjalan tak menghiraukan siapa pemilik mobil itu.

Seseorang turun dari mobil mengikuti langkah Lisa pelan tanpa gadis itu ketahui. Dia mengeluarkan sapu tangan putih yang sudah dikasih obat bius dan membekap mulut gadis itu.

Sampai gadis itu tidak sadarkan diri...

.

.

Lisa terbangun dari tidurnya, ia memegang kepalanya yang sedikit pusing. Entah berapa lama ia tertidur, namun saat terbangun dia melihat sekeliling ruangan yang ia yakini itu bukan kamarnya. Saat akan bangun pergelangan kakinya di borgol, dia panik dan mencoba membuka borgol dikakinya.

Menangis histeris berteriak minta tolong. Ini bukan rumahnya dan pasti dia diculik, tapi siapa yang menculiknya? Dia mencoba mengingat kejadian semalam, namun kepalanya terasa sakit saat mengingat kejadian semalam.

Krrett...

Pintu kamar ini terbuka dan menampilkan seorang pria tinggi memasuki ruangan ini. Dia membawa nampan makanan, wajah pria itu sangat datar.

Pria itu membuka borgol di kakinya dan duduk di samping ranjang gadis itu. Sorot matanya tajam namun wajahnya terlihat datar, ia memberinya makan dan menyuapi gadis ini. Namun Lisa menolak dengan menggeleng kepalanya berkali-kali menolak makanan dari pria itu. Siapa tau didalam makanan itu ada racunnya.

"Kamu siapa? Kenapa menculikku? Aku ini bukan orang kaya. Kamu salah menangkap orang kalo kamu mau minta tebusan dari orang tuaku"

Namun pria itu tetap tidak menjawab, ia menyodorkan makanan ke gadis ini. Lisa tetap menolak.

"Makan" ucapnya dingin.

"Kenapa kamu menculikku?" tanya Lisa lagi.

Pria itu hanya diam dan menyodorkan sendok makan didepan mulut Lisa, lagi-lagi Lisa menggeleng dan menatap enggan makanan dari pria itu.

"Makan atau mati!" ujar pria itu, Lisa langsung menunduk takut. Dan dengan takut-takut dia menerima suapan dari pria itu.

Mata Lisa tak lepas dari pintu kamar ini yang terbuka lebar. Saat pria itu selesai menyuapinya makan, dia berdiri dan mendorong badan pria itu sampai terjatuh. Lisa tak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia langsung berlari keluar mencari jalan agar bisa keluar dari rumah ini.

Dengan keringat dingin ia terus berlari, didepannya ada sebuah pintu bercat putih. Lisa mendorong pintu itu kuat namun tidak terbuka, pria itu mengunci pintu itu.

"Tolong!" teriak Lisa nyaring sambil menggedor-gedor pintu berharap seseorang mendengar teriakannya dan menolongnya.

Namun suara langkah kaki membuat nafas Lisa tercekat. Pria itu dia mendekat kearahnya, Lisa tau itu dengan tangis histeris ia menggeleng dan badannya merosot kelantai. Pria itu jongkok dihadapannya dengan wajah datarnya menarik tangan Lisa dan menggendongnya seperti karung beras.

Pria itu membawa ke kamar dan memborgol kedua kakinya menutup pintu kamar membiarkan Lisa terus berteriak minta di lepaskan.

"Lepasin aku! Dasar gila! Kenapa kamu menculikku" teriak Lisa histeris.

Lalisa X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang