Bad

2.2K 255 7
                                    

BUGH!

BUGH!

"Berhenti!" teriak Lisa histeris, tangis Lisa semakin kencang saat Jeno dan Yangyang memukuli tubuh Jungwoo. Lelaki itu tidak melawan sama sekali, karena tubuhnya babak belur.

Lisa berusaha melepaskan tangan Lucas yang memeluk pinggangnya, namun pelukan di pinggang Lisa semakin kuat.

"Lo mau apa?!" teriak Lisa, ia memukul-mukul tangan lelaki itu yang memeluk pinggangnya.

Lucas tak mengalihkan pandangannya, ia terus menatap ke arah Jungwoo yang dipukuli Jeno dan Yangyang secara bergantian.

"Lucas lo mau apa? Jangan kayak gini" tanya Lisa lirih.

Lelaki itu menyunggingkan senyumnya. "Bagus! Kalo gak kayak gini lo pasti gak akan manggil nama gue" Lucas menepuk pelan kepala Lisa. "Berhenti!" Lucas mengangkat tangannya, Jeno dan Yangyang pun berhenti memukuli Jungwoo.

"Simple" Lucas tersenyum miring, ia menatap Jungwoo remeh kemudian menatap Lisa. "Putusin si cupu atau dia mati"

Lisa mengalihkan perhatiannya pada Jungwoo, lelaki itu menggeleng agar tidak menuruti permintaan Lucas.

"J-jangan Lis" lirih Jungwoo.

Lisa menghembuskan nafas berat, ia melepaskan tangan Lucas yang memeluk pinggangnya. Gadis itu menghampiri Jungwoo yang sudah babak belur.

"Jungwoo maaf, tapi kita harus putus. Aku gak mau kamu di pukuli lagi" ia mengusap lembut pipi lelaki itu. Dan pemandangan itu tak luput dari Lucas, darah lelaki itu mendidih melihat Lisa yang mengusap wajah Jungwoo.

"LISA!" Lucas menarik tangan Lisa kasar.

BUGH!

Bogem mentah di berikan Lucas. Jungwoo meringis kesakitan "Mulai sekarang Lisa cewek gue. Jauhin dia kalo lo masih mau hidup!"

Setelah itu Lisa di tarik paksa masuk ke dalam mobil. Diikuti oleh Jeno dan Yangyang menyusul masuk ke dalam mobil mereka masing-masing.

Jungwoo meringis menahan sakit di wajah dan perutnya. Lelaki itu merangkak menuju motornya, ia gak akan membiarkan Lisa di rebut gitu aja, ia akan memperjuangkan Lisa meski harus di pukuli oleh Lucas.

***
Lucas mendudukkan bokongnya di sofa, mereka berdua sekarang berada di apartement milik Lucas, Jeno dan Yangyang pulang karena di usir Lucas, ia hanya ingin berdua dengan gadisnya. Lelaki itu meletakkan kepalanya di atas paha Lisa.

"Elusin kepala gue" pintahnya. Lisa segera menuruti dan mengusap kepala Lucas lembut.

Tangan lelaki itu bergerak menyentuh wajah Lisa lembut dan turun ke bibir tebal Lisa. Lucas mengusap-usap bibir Lisa lembut.

Lisa menepis kasar tangan Lucas yang mengusap bibirnya. "Jangan sentuh!"

Lucas yang semula menidurkan kepalanya di paha Lisa, langsung mengambil posisi duduk dengan satu alis yang terangkat.

"Kenapa?" tanya Lucas dingin. Lisa jadi merinding, ia mengingat ucapan Yeri tempo hari kalau Lucas itu.

Pemaksa!

Tukang ngatur!

Iblis!

Kejam!

"E-nggak" Lisa menggeleng pelan. "Cuma mau ke kamar mandi" cicit Lisa. Tanpa minta persetujuan dari lelaki itu Lisa berdiri dari duduknya dan menuju ke kamar mandi.

Lucas menghembuskan nafasnya ia menyandarkan tubuhnya di sofa, sambil menunggu Lisa keluar dari kamar mandi ia memejamkan matanya.

Ting Tong...

Ting Tong...

Pintu bel rumah Lucas berbunyi keras. Lelaki itu mendengus jengkel, ada saja yang mengganggunya saat ingin berdua dengan Lisa.

Lelaki itu membiarkan bel rumahnya terus berbunyi, ia tidak ingin diganggu sekarang. Memejamkan kembali matanya namun suara bel terus berbunyi keras. Lucas yang jengkel segera membuka pintu.

"Dimana Lisa?!" Jungwoo, lelaki itu berdiri di depan Lucas dengan wajah yang babak belur. Lucas mendecih sinis.

"Dari mana lo tau tempat ini?"

"Bukan urusan lo!"

"Lo udah sekarat kayak gini masih berani nantangin gue?!" Lucas melirik Jungwoo dari atas sampai bawah. "Pergi selagi gue masih ngomong baik sama lo"

"Gue gak akan pergi sebelum lo balikin Lisa ke gue"

Lucas meludah ke sembarang arah. Ia menendang kaki Jungwoo sampai lelaki itu terjatuh.

"Lo udah ngerebut dia dari gue. Sekarang gue akan ngambil apa yang seharusnya jadi milik gue" Lucas mencengkeram kerah Jungwoo.

"Ngerebut?" tanya Jungwoo remeh. "Lo yang ngerebut dia dari gue, banci!"

"Bacot!" Lucas memberikan tinjunya ke wajah Jungwoo yang bahkan sudah babak belur. Lelaki itu tak memberikan jeda untuk membiarkan Jungwoo menghirup udara.

Berhasil, Jungwoo berhasil melepaskan diri dari serangan bertubi-tubi dari Lucas. Lelaki itu berdiri sempoyongan dan memukul rahang Lucas.

"Sial!"

Lucas yang tidak terima mendapat pukulan dari Jungwoo, kembali memukuli lelaki itu sampai memuntahkan darah.

"JUNGWOO!" Lisa yang baru keluar dari kamar mandi di kejutkan dengan Lucas yang terus membabi buta memukuli tubuh Jungwoo. "Udah!" teriak Lisa kencang, ia menarik tangan Lucas kemudian mendekati Jungwoo.

"Kamu ngapain kesini?" Lisa memangku kepala lelaki itu. Jungwoo mengerang kesakitan.

"Ikut aku pulang, Lis" Jungwoo membelai lembut wajah Lisa, mengusap air mata gadis itu.

"Sialan! Jauhin tangan lo dari dia!" Lucas menarik kerah Jungwoo dan memberikan bogemannya lagi. Namun meleset mengenai hidung Lisa, gadis itu melindungi Jungwoo yang hendak di pukul Lucas. Darah mengucur deras dari hidung Lisa, gadis itu meringis.

Jungwoo mengusap hidung Lisa yang berdarah. "Sakit?"

"Jauhin tangan lo!" Lucas menyentak kasar tangan Jungwoo. Lelaki itu menarik lengan Lisa dan memeluknya.

"Jungwoo aku mohon pergi. Kita udah putus" Jungwoo menatap tak percaya. Semudah itukah Lisa mengucapkan itu, ia berdiri sambil menahan sakit di seluruh tubuhnya dan juga hatinya.

"Baik aku, ah enggak gue bakal pergi. Semoga lo bahagia sama dia" lelaki itu tersenyum ke Lisa membuat hati Lisa berdenyut sakit, senyum lelaki itu menyakitkan.

Lisa terus menatap lelaki itu yang berjalan sempoyongan. Lucas menarik dagu gadis itu sampai menatapnya.

"Jangan pernah temui dia lagi, atau kamu tau kan akibatnya" Lucas tersenyum miring, ia mengusap-usap pipi Lisa.

Lisa hanya mengangguk pasrah, Lucas mengancam akan menghancurkan seluruh keluarga Jungwoo kalau ia masih nekat menemui lelaki itu.



Lalisa X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang