Devil King's Wife

2.9K 323 14
                                    


"Akhirnya selesai juga" ujar Lisa. Ia melepaskan kacamata bulatnya. Gadis itu merapikan seluruh buku-buku pelajaran dan meletakkan di atas meja belajar.

Gurunya memberikan Lisa Pr yang sangat banyak. Ia melirik jam weker dimeja belajar nya, sekarang pukul dua belas malam. Entah sudah berapa jam ia duduk di meja belajarnya, bokong Lisa sangat sakit karena kebanyakan duduk.

"Hoamm....ngantuk banget" Lisa menutup mulutnya dengan tangan. Matanya terasa berat, ia merebahkan tubuhnya di ranjang. Perlahan Lisa terlelap dari tidurnya

Tepat saat Lisa terlelap. Sebuah bayangan hitam merangkak naik ke atas tempat tidur untuk melihat wajah Lisa lebih dekat.

Perlahan sosok hitam itu berubah menjadi seorang pria. Ia menatap wajah Lisa lebih dekat. Dengkuran halus menerpa pendengarannya yang menandakan gadis tersebut telah terlelap.

"Kau lama sekali tidurnya, aku jadi tidak bisa memastikan apa kau benar istriku" pria itu menyentil kening Lisa pelan agar ia tidak terbangun.

Pria itu menyingkap baju Lisa ke atas. Mata tajam pria itu menatap sebuah huruf tanda di perut gadis itu.

Tanda itu akan muncul saat pria itu berada di dekat gadis itu. Pria itu terdiam cukup lama sambil memandang wajah Lisa yang terlelap.

Lisa melenguh saat merasakan sapuan tangan mengelus perutnya lembut.

Gadis itu membuka matanya lebar saat elusan tersebut turun ke pahanya.

"S-siap kau?!" tanya Lisa dengan suara bergetar ketakutan saat melihat seorang pria mengukung tubuhnya sambil mengusap-usap pahanya.

Pria itu mendekatkan wajahnya pada telinga Lisa. "Aku suamimu"

"A-aku masih sekolah dan s-sejak kapan aku punya suami?"

"Kau akan tau saat waktunya tiba" jentikan jari membuat Lisa kembali tertidur.

***

"Kau kenapa melamun?" tanya Rosé, saat melihat sahabatnya yang dari tadi melamun.

"Ah tidak, aku hanya kepikiran sesuatu"

"Sesuatu apa?"

"Tidak ada. Lupakan saja"

"Kau masih mau tinggal di asrama?"

Lisa mengaguk-anggukkan kepalanya. "Iya Rosé lagi pula rumah dari asrama sekolahku sangat jauh. Apa kau akan pulang ke rumah mu?"

"Tentu saja karena besok hari libur, apa kau mau ikut pulang ke rumahku?"

"Tidak usah, lagi pula libur cuma tiga hari dan aku ingin mengerjakan semua tugas-tugas sekolah"

Rosé mencibir. "Kau selalu saja seperti itu. Otakmu perlu refreshing, jangan belajar terus!"

"Aku harus belajar dengan giat agar mendapatkan beasiswa untuk kuliahku nanti"

"Ya ya ya, aku tau tapi otakmu perlu istirahat. Biarkan dia istirahat hari ini"

Lisa terkekeh. "Yasudah berberes sana aku mau mengganti pakaianku"

"Dasar keras kepala"

Lisa tak menghiraukan ucapan Rosé, ia langsung masuk ke dalam kamar asramanya.

"Semalam itu mimpi ya? Kenapa seperti nyata" Lisa bergumam pelan sembari melepaskan kancing seragam sekolahnya satu persatu.

Ia mengambil pakaiannya di dalam lemari kemudian memakainya. Gadis itu membenarkan letak kacamata bulatnya.

Lalisa X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang