Dentuman musik Dj memekakkan telinga para pengunjung club, ditambah cahaya yang minim.Banyak para wanita yang memakai pakaian minim. Ada juga sebagian yang mabuk, bahkan menari sambil menggoyangkan pinggulnya.
"Geledah tempat ini, cari nona sampai ketemu" pria berjas hitam itu memerintahkan para bawahannya. Mereka hanya menurut dan mulai menggeledah setiap kamar di club ini.
Pria itu sibuk mengecek ponselnya, ia melihat GPS yang ia pasang di ponsel nona-nya itu berhenti tepat di titik dimana ia berdiri sekarang.
"Nona anda ada dimana?" pria menatap ponselnya panik. Ia takut terjadi sesuatu kepada nona-nya itu.
Mata tajamnya tak henti-hentinya berputar mengelilingi setiap sudut, mencari keberadaan nona-nya. Mata pria itu berhenti saat melihat tas yang sangat ia kenali di atas meja bartender. Pria itu mendekati bartender itu yang sedang menyiapkan minuman alkohol.
"Permisi"
Bartender itu mengangkat kepalanya sekilas kemudian melanjutkan meracik minuman alkoholnya.
"Apa anda lihat orang yang punya tas ini?" pria itu menunjuk tas merah di atas meja.
"Oh perempuan itu?"
"Dimana dia?" tanya pria itu tak sabaran.
"Dia tadi di bawa pergi sama laki-laki ke kamar VIP" balas bartender itu acuh.
Sial!
Pria itu langsung berlari dan menuju kamar VIP. Hanya orang khusus dan memiliki wibawalah yang boleh masuk ke kamar itu.
Sampai di kamar VIP ia menendang pintu kamar itu satu persatu, dibantu juga oleh para bawahannya.
Pria itu terkejut melihat nona-nya yang pakaian sudah di lucuti seorang lelaki.
"Brengsek!" ia menarik baju lelaki itu sampai tersungkur kebelakang.
Bugh!
"Nona" pria itu menepuk-nepuk pelan pipi nona-nya.
"Nona Lisa, bangun" sekali lagi ini menepuk-nepuk pelan pipi nona-nya, namun tidak ada reaksi sedikitpun.
Bugh!
Sekali lagi pukulan melayang tepat di perut lelaki itu yang sekarang jatuh tersungkur. Lelaki itu tidak berani melawan.
"Urus dia, saya akan bawa nona pulang" pria itu membuka jas yang ia kenakan kemudian menutupi tubuh Lisa. "Pastikan dia tidak bisa melihat matahari lagi!"
Pria itu kemudian menggendong Lisa membawa nona-nya pulang.
***
Lisa mengerjapkan matanya berulang-ulang menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke indra penglihatannya.
"Pusing" Lisa memegangi kepalanya yang pusing, mungkin karena semalam ia terlalu banyak minum alkohol.
"Kenapa gue bisa ada di rumah?" gadis itu meraih jas yang terpasang di tubuhnya. Inikan jas bodyguard-nya.
"Nona udah sadar?" baru saja ia memikirkan bodyguard itu sudah terlebih dahulu muncul di hadapannya. "Ini sup ayamnya, makan selagi panas"
"Tunggu-tunggu, jadi lo yang bawa gue pulang?"
Pria itu hanya mengangguk. "Kok lo bisa tau gue ada di club?"
"I..itu--
"Itu apa? Jangan-jangan lo"
"Nona gak ke kampus hari ini?" pria itu gelagapan dan mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Jam berapa ini?"
